KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) menilai Indonesia dapat meningkatkan potensi ekspor pada tahun ini, khususnya di sektor manufaktur. Pasalnya, selama ini, Indonesia masih mengandalkan ekspor komoditas semisal batubara dan minyak sawit, pada sekitar 81% perdagangan di dunia adalah barang manufaktur. Seperti diketahui, tahun lalu, Indonesia berhasil meningkatkan ekspor sebesar 6,65% dari tahun 2017 menjadi US$ 180,06 miliar. Dari jumlah tersebut, ekspor non migas mencapai US$ 162,65 miliar atau meningkat 6,25% year on year dari tahun sebelumnya. Meski begitu, produk utama yang menyumbang ekspor non migas masih produk-produk komoditas seperti batubara dan minyak sawit. Direktur Pengembangan Produk Ekspor Kementerian Perdagangan (Kemdag) Ari Satria mengatakan, Indonesia masih berpeluang meningkatkan ekspor khususnya produk manufaktur.
Kemdag desak ekspor manufaktur ditingkatkan untuk dongkrak ekspor
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) menilai Indonesia dapat meningkatkan potensi ekspor pada tahun ini, khususnya di sektor manufaktur. Pasalnya, selama ini, Indonesia masih mengandalkan ekspor komoditas semisal batubara dan minyak sawit, pada sekitar 81% perdagangan di dunia adalah barang manufaktur. Seperti diketahui, tahun lalu, Indonesia berhasil meningkatkan ekspor sebesar 6,65% dari tahun 2017 menjadi US$ 180,06 miliar. Dari jumlah tersebut, ekspor non migas mencapai US$ 162,65 miliar atau meningkat 6,25% year on year dari tahun sebelumnya. Meski begitu, produk utama yang menyumbang ekspor non migas masih produk-produk komoditas seperti batubara dan minyak sawit. Direktur Pengembangan Produk Ekspor Kementerian Perdagangan (Kemdag) Ari Satria mengatakan, Indonesia masih berpeluang meningkatkan ekspor khususnya produk manufaktur.