JAKARTA. Desakan dari Kementerian Perdagangan (Kemdag) untuk menurunkan harga minyak goreng curah menjadi Rp 10.500 per liter dari saat ini rata-rata Rp 12.000 per liter mendapat respon beragam. Salah satunya adalah dari Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (IKAPPI). Mahalnya harga minyak goreng curah tidak serta merta disebabkan harga yang sengaja dinaikkan dari pedagang, tapi juga karena kurangnya pengawasan dari Kemdag.Ketua Umum IKAPPI Abdullah Mansuri mengatakan, kebijakan Kemdag menekan harga minyak goreng harus dibarengi dengan kerja nyata di lapangan. Kemdag harus mengawasi distribusi minyak goreng sehingga tahu berapa industri menjual minyak goreng di tingkat agen atau pedagang. Selama ini, Kemdag belum melakukan pengawasan yang serius untuk menekan harga minyak goreng curah.Menurutnya, ada banyak faktor penyebab kenaikan harga minyak goreng curah selain karena pasokan dan permintaan, tapi juga faktor distribusi. Ia menilai saat ini rantai distribusi pangan masih panjang sehingga menjadi penyabab mahalnya harga di pasaran. "Jadi Kemdag tidak cukup hanya menetapkan saja, tapi juga harus benar-benar mengawasi di lapangan," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (23/3).
Kemdag diminta tingkatkan pengawasan minyak goreng
JAKARTA. Desakan dari Kementerian Perdagangan (Kemdag) untuk menurunkan harga minyak goreng curah menjadi Rp 10.500 per liter dari saat ini rata-rata Rp 12.000 per liter mendapat respon beragam. Salah satunya adalah dari Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (IKAPPI). Mahalnya harga minyak goreng curah tidak serta merta disebabkan harga yang sengaja dinaikkan dari pedagang, tapi juga karena kurangnya pengawasan dari Kemdag.Ketua Umum IKAPPI Abdullah Mansuri mengatakan, kebijakan Kemdag menekan harga minyak goreng harus dibarengi dengan kerja nyata di lapangan. Kemdag harus mengawasi distribusi minyak goreng sehingga tahu berapa industri menjual minyak goreng di tingkat agen atau pedagang. Selama ini, Kemdag belum melakukan pengawasan yang serius untuk menekan harga minyak goreng curah.Menurutnya, ada banyak faktor penyebab kenaikan harga minyak goreng curah selain karena pasokan dan permintaan, tapi juga faktor distribusi. Ia menilai saat ini rantai distribusi pangan masih panjang sehingga menjadi penyabab mahalnya harga di pasaran. "Jadi Kemdag tidak cukup hanya menetapkan saja, tapi juga harus benar-benar mengawasi di lapangan," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (23/3).