Kemdag mendapat pagu indikatif Rp 3,57 triliun pada tahun anggaran 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) mendapatkan pagu indikatif sebesar Rp 3,57 triliun untuk tahun anggaran 2020. Pagu indikatif ini lebih tinggi 8,6% dibandingkan pagu anggaran Kemdag tahun ini yang sebesar Rp 3,29 miliar.

Meski begitu, pagu indikatif yang ditetapkan dalam surat bersama Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas tertanggal 29 April 2019 ini lebih rendah dibandingkan usulan Kemdag yang sebesar Rp4.39 triliun. Artinya, terdapat selisih sebesar Rp 815,1 miliar.

"Walaupun terdapat kekurangan, Kemdag akan tetap berusaha untuk melakukan optimalisasi melalui efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program atau kegiatan, sehingga seluruh output dan target yang telah diamanatkan dalam RKP 2020 dan rencana kerja Kemdag dapat tercapai dengan baik," ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Selasa (18/6).


Bila dirinci, pagu tersebut akan dianggarkan untuk dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya sebesar Rp 882,46 miliar, untuk program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Kemdag sebesar Rp 339,59 miliar. Program pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur Kemdag sebesar Rp 54,79 miliar.

Lalu, untuk program pengkajian dan pengembangan perdagangan sebesar Rp 49,16 miliar, untuk program pengembangan ekspor nasional sebesar Rp 344,17 miliar, untuk program peningkatan perdagangan luar negeri sebesar Rp 185,28 miliar, untuk program perundingan perdagangan internasional sebesar Rp 183,16 miliar.

Selanjutnya, untuk program pengembangan perdagangan dalam negeri sebesar Rp 1,1 triliun, untuk program perdagangan berjangka komoditi sebesar Rp 84,02 miliar serta untuk peningkatan perlindungan konsumen dan tertib niaga sebesar Rp 348,7 miliar.

Lebih lanjut, Enggar mengatakan, dari lima program prioritas nasional, terdapat tiga prioritas nasional yang didukung oleh Kemdag. Tiga program prioritas nasional tersebut antara lain pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan, prioritas nasional nilai tambah sektor riil, dan industrialisasi dan kesempatan kerja, juga prioritas nasional ketahanan pangan, air, energi dan lingkungan

Untuk mendukung program pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan, maka Kemdag akan melakukan promosi makanan dan minuman sehat nusantara.

Sementara untuk program prioritas yakni nilai tambah sektor riil, industrialisasi dan kesempatan kerja, maka dilakukan pembangunan pasar rakyat, melakukan promosi dagang dan misi dagang, promosi produk potensial ekspor, implementasi pembayaran non-tunai di pasar rakyat dan lain sebagainya.

"Untuk prioritas nasional ketahanan pangan, air, energi dan lingkungan dilakukan melalui kebijakan impor pangan yang harmonis, dengan kebijakan pangan nasional dan rancangan kebijakan pedoman barang kebutuhan pokok dan barang penting," tutur Enggar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi