Kemdag siapkan MoU impor beras dari India



JAKARTA. Pemerintah tengah menyiapkan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU) dengan Pemerintah India untuk importasi beras. Hal itu dilakukan setelah sebelumnya pemerintah menekan MoU serupa dengan pemerintah Pakistan. "Kami sedang mendorong MoU dengan India. India saat ini sudah menjadi eksportir beras yang besar di dunia. Ekspornya 3-4 miliar dollar AS per tahun," kata Thomas, (6/1/2016). Namun demikian, Thomas masih belum mau memberikan bocoran volume beras yang potensial didatangkan dari India. Thomas mengatakan, penandatanganan MoU tersebut merupakan inisiatif Kementerian Perdagangan untuk menjaga pasokan beras. Dalam sidang kabinet pertama 2016, Presiden Joko Widodo memberikan sejumlah instruksi kepada para menteri. Salah satu instruksi yang diberikan kepada Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan adalah pengendalian inflasi. "Inflasi ini tentunya sumbangan dari harga pangan cukup besar. (Oleh karenanya) Itu yang dalam jangka pendek menjadi priortas saya," ucap Thomas. Dia menambahkan, beras sebagai bahan kebutuhan primer masyarakat harus dijaga ketersediaannya. Sebab, 'ancaman kedua' El Nino masih akan menghampiri wilayah Indonesia, dan berpengaruh terhadap produksi pangan. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menuturkan, sebagai upaya antisipasi paceklik yang diperkirakan terjadi bulan Januari-Maret 2016, pemerintah kemungkinan besar akan merealisasikan impor beras dari Thailand dan Vietnam lagi. Selain itu, pada akhir Januari, atau awal Februari 2016 kemungkinan besar pula akan dilakukan operasi pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dikky Setiawan