Kemenag Tegaskan Tak Ada Instruksi Buat Testimoni Sukses Haji 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie memastikan tidak ada arahan bagi jajaran Kementerian Agama, pusat maupun daerah, terkait pembuatan testimoni sukses haji 2024.

Pernyataan tersebut dikeluarkan Anna menanggapi viralnya surat Kepala Kemenag Bintan kepada Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bintan terkait permohonan video dukungan pelaksanaan haji 2024. 

“Tidak ada instruksi dari Kementerian Agama pusat agar jajaran di daerah membuat permohonan video dengan arahan seperti tertulis di surat Kankemenag Bintan yang sedang viral,” terang Anna Hasbie di Jakarta, Senin (29/7/2024).


Menurut Anna, penyelenggaraan ibadah haji tahun ini yang berjalan dengan sukses memang mendapat banyak apresiasi dari masyarakat, terutama jemaah, bahkan sejak mereka masih berada di Tanah Suci. 

Testimoni kesuksesan pelaksanaan haji dari jemaah dan masyarakat ini terus mengalir hingga saat ini, meski operasional haji sudah ditutup oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas pada 25 Juli 2024.

Baca Juga: Komnas Haji: Fatwa MUI Tentang Dana Haji Beri Keadilan Bagi Jutaan Jamaah Haji Tunggu

“Atas antusiasme masyarakat itu, kami minta agar testimoni dari stakeholders itu dikumpulkan untuk dipublikasikan sekaligus sebagai bagian dari evaluasi. Sebab, selain apresiasi, ada juga testimoni yang bermuatan saran perbaikan,” sebut Anna Hasbie.

Dia menambahkan, testimoni ini penting untuk dipublikasikan agar masyarakat mendapat informasi soal penyelenggaraan haji dari berbagai perspektif.

Ini termasuk saran dan masukan yang mereka sampaikan. 

"Masukan yang didapat dari berbagai testimoni itu akan kami susun sebagai rekomendasi agar bisa ditindaklanjuti kemudian,” sambungnya.

Anna menambahkan, operasional penyelenggaraan haji 1445 H/2024 M berjalan sukses. Ada banyak inovasi baru yang berhasil diterapkan sehingga penyelenggaraan haji berjalan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. 

Pertama, pada tahun ini, kali pertama Indonesia mendapat kuota tambahan hingga 20.000. Kedua, pada tahun ini pula, kali pertama layanan fasttrack diterapkan pada tiga embarkasi. Selain Bandara Soetta, juga di Adi Soemarmo Solo dan Djuanda Surabaya.

Baca Juga: Jadi Angkutan Haji 2024, DAMRI Sukses Antarkan 311.712 Jemaah

Ketiga, pada tahun ini, kali pertama jemaah haji Indonesia tidak menempati Mina Jadid. Keempat, pada tahun ini, perdana layanan katering diberikan secara penuh selama jemaah berada di Makkah, total 17.492.983 boks didistribuskan. 

Kelima, pada tahun ini, kebijakan Murur diterapkan secara terencana dan sistematis. Ini sebagai ikhtiar agar kepadatan di Muzdalifah yang terjadi pada 2023 tidak terulang. Ada sekitar 51.899 jemaah yang terdaftar menjalani skema ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie