KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan ada kebutuhan tenaga kerja yang besar dalam proyek strategis nasional (PSN). PSN ini meliputi lima sektor pada tingkat proyek dan dua sektor pada tingkat program. PSN juga terdiri dari 223 proyek dan tiga program dengan nilai total proyek sebesar Rp 4.183 triliun. "Kita dapati ada
demand tenaga kerja untuk proyek prioritas pembangunan nasional sebesar lebih dari 5,6 juta tenaga kerja," ujar Ida dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR, Rabu (8/7).
Baca Juga: 20% PNS bakal tidak produktif diberhentikan, ini aturannya Ida menerangkan, angka ini merupakan hasil kajian stategis analisis kebutuhan pasar kerja tahun 2019-2020 yang dilakukan Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen Binapenta & PKK) dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Permintaan tenaga kerja ini misalnya berasal dari pembangunan infrastruktur di tiga bidang dalam waktu 5 tahun dengan proyeksi kebutuhan tenaga kerja sebanyak 263.074 tenaga kerja. Di 10 destinasi prioritas pariwisata untuk jangka waktu 10 tahun diproyeksikan membutuhkan tenaga kerja sebanyak 657.491 tenaga kerja. Ada pula untuk kawasan industri prioritas di 14 kawasan dengan perkiraan kebutuhan tenaga kerja sebanyak 1,67 juta orang, kawasan ekonomi khusus (KEK) di 15 KEK untuk jangka 10 tahun membutuhkan 872.063 tenaga kerja, Ada program tol laut di 74 lokasi dengan perkiraan kebutuhan tenaga kerja sebanyak 600.000 dengan jangka waktu 5 tahun, program listrik 35.000 MW di 7 wilayah selama 10 tahun dengan proyeksi kebutuhan kerja sebanyak 600.000 orang dan PSN lainnya. Menurut Ida, pemenuhan tenaga kerja ini bisa berasal dari para pencari kerja pada informasi pasar kerja dan pemenuhan dari dunia pendidikan dan pelatihan. Ida juga mengatakan Kemnaker turut melakukan berbagai kebijakan ketenagakerjaan untuk mendukung proyek strategis nasional di tahun 2021. Beberapa kegiatan penciptaan tenaga kerja ini akan dilakukan di 34 provinsi dan diproyeksi akan ada penyerapan tenaga kerja sebanyak 95.315 orang. "Ini sumbangsih dari Kemnaker saja, tentu ada sumbangsih dari Kementerian/Lembaga lain yang pada akhirnya bisa menyerap tenaga kerja sebanya 5,6 juta," terang Ida.
Adapun, sumbangan perluasan kesempatan kerja tersebut dilakukan melalui penciptaan wirausaha baru dengan melakukan penyusunan peta peluang usaha dan pembekalan serta bantuan usaha. Dengan langkah ini diharapkan bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 43.315 orang. Selanjutnya target penyerapan tenaga kerja padat karya infrastruktur berdasarkan kearifan lokal sebanyak 6.000 orang per tahun. Lalu, ada
job fair tematik dengan fasilitasi mempertemukan pencari kerja dan pemberi kerja di 150 lokasi, ditargetkan ada 45.000 tenaga kerja per tahun. Selanjutnya tenaga kerja pendamping yang ditargetkan ada 1.000 orang yang diberdayakan per tahun, dengan melakukan jejaring kerjasama kelembagaan dan kemitraan.
Baca Juga: HIPMI siap minimalisir PHK di tengah pandemi virus corona (Covid-19) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat