JAKARTA. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) menggandeng Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengembangkan pertanian pangan di kawasan transmigrasi. Hal tersebut, tertuang dalam nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU).Menakertrans Muhaimin Iskandar menilai, program transmigrasi sangat penting untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Pasalnya, transmigrasi merupakan bagian integral dari perluasan areal pertanian dan ketersediaan tenaga kerja."Kemenakertrans memiliki potensi lahan yang belum termanfaatkan sekitar 2,4 juta hektare, dengan status hak pengelolaan lahan (HPL). Potensi ini apabila dimanfaatkan secara maksimal dapat memberikan kontribusi bagi penyediaan pangan nasional," kata Muhaimin, Selasa (2/8).Dia menuturkan, kerjasama dengan Kementan dibutuhkan untuk memacu peningkatan produktivitas lahan transmigran yang dilakukan dengan cara efisiensi dan introduksi teknologi tepat guna, peningkatan SDM serta dukungan infrastruktur, pasar dan permodalan. Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat transmigran dan penduduk sekitarnya di kawasan transmigrasi melalui pencetakan sawah, fasilitas akses sarana produksi dan penguatan kelembagaan petani.Kata Muhaimin, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2008, kebutuhan perluasan areal produksi padi sampai tahun 2025 mencapai 2,66 juta hektare dengan produksi padi 14,261 juta ton. Sementara, proyeksi kontribusi program transmigrasi tahun 2010 - 2025 melalui perluasan areal produksi padi sebesar 1,379 juta hektare, dengan produksi padi 7,312 ton atau sekitar 51%."Angka ini belum termasuk kontribusi melalui intensifikasi pada kawasan produksi padi maupun produksi perkebunan, perikanan, dan peternakan yang semuanya berada pada 833 kawasan sentra produksi pertanian," ujarnya.Menurutnya, contoh kawasan transmigrasi yang mendukung ketahanan pangan nasional adalah Delta Kayan Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Timur. Di lokasi transmigrasi ini, dilakukan program pengembangan tanaman pangan antara lain padi, melalui pencetakan sawah dan rencana pada tahap awal 3.000 hektare yang melibatkan 514 kepala keluarga (KK) masyarakat transmigrasi. Lanjut Muhaimin, hingga saat ini telah dibangun 3.529 pemukiman transmigrasi dengan jumlah keluarga transmigran sebanyak 2,5 juta keluarga. Saat ini Kemenakertrans tengah mengembangkan pembangunan 44 Kota Terpadu Mandiri (KTM), yaitu kawasan transmigrasi yang pembangunan dan pengembangannya dirancang menjadi pusat pertumbuhan yang mempunyai fungsi perkotaan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kemenakertrans gandeng Kementan kembangkan ketahanan pangan nasional
JAKARTA. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) menggandeng Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengembangkan pertanian pangan di kawasan transmigrasi. Hal tersebut, tertuang dalam nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU).Menakertrans Muhaimin Iskandar menilai, program transmigrasi sangat penting untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Pasalnya, transmigrasi merupakan bagian integral dari perluasan areal pertanian dan ketersediaan tenaga kerja."Kemenakertrans memiliki potensi lahan yang belum termanfaatkan sekitar 2,4 juta hektare, dengan status hak pengelolaan lahan (HPL). Potensi ini apabila dimanfaatkan secara maksimal dapat memberikan kontribusi bagi penyediaan pangan nasional," kata Muhaimin, Selasa (2/8).Dia menuturkan, kerjasama dengan Kementan dibutuhkan untuk memacu peningkatan produktivitas lahan transmigran yang dilakukan dengan cara efisiensi dan introduksi teknologi tepat guna, peningkatan SDM serta dukungan infrastruktur, pasar dan permodalan. Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat transmigran dan penduduk sekitarnya di kawasan transmigrasi melalui pencetakan sawah, fasilitas akses sarana produksi dan penguatan kelembagaan petani.Kata Muhaimin, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2008, kebutuhan perluasan areal produksi padi sampai tahun 2025 mencapai 2,66 juta hektare dengan produksi padi 14,261 juta ton. Sementara, proyeksi kontribusi program transmigrasi tahun 2010 - 2025 melalui perluasan areal produksi padi sebesar 1,379 juta hektare, dengan produksi padi 7,312 ton atau sekitar 51%."Angka ini belum termasuk kontribusi melalui intensifikasi pada kawasan produksi padi maupun produksi perkebunan, perikanan, dan peternakan yang semuanya berada pada 833 kawasan sentra produksi pertanian," ujarnya.Menurutnya, contoh kawasan transmigrasi yang mendukung ketahanan pangan nasional adalah Delta Kayan Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Timur. Di lokasi transmigrasi ini, dilakukan program pengembangan tanaman pangan antara lain padi, melalui pencetakan sawah dan rencana pada tahap awal 3.000 hektare yang melibatkan 514 kepala keluarga (KK) masyarakat transmigrasi. Lanjut Muhaimin, hingga saat ini telah dibangun 3.529 pemukiman transmigrasi dengan jumlah keluarga transmigran sebanyak 2,5 juta keluarga. Saat ini Kemenakertrans tengah mengembangkan pembangunan 44 Kota Terpadu Mandiri (KTM), yaitu kawasan transmigrasi yang pembangunan dan pengembangannya dirancang menjadi pusat pertumbuhan yang mempunyai fungsi perkotaan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News