JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) bakal meredam kenaikan harga beras yang diprediksi bakal terjadi hingga awal tahun depan. Kemendag telah meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) menggiatkan operasi pasar (OP) di berbagai daerah yang bukan menjadi sentra penghasil beras. Selain menggelar OP, pemerintah telah memperkuat cadangan beras nasional dengan mendekati negara pengekspor beras untuk memberikan suplai.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo, mengakui, panen beras sebelumnya memang relatif berkurang di beberapa daerah. Sementara, Bulog telah telanjur menjalankan intensif dengan menyerap beras petani. Saat Bulog memiliki fleksibelitas tinggi untuk menyerap beras, ternyata pelaku usaha pun berupaya mendapatkan beras. Hal tersebut, menyebabkan harga beras di tingkat konsumen naik. Oleh karena itu, pemerintah akan menyemarakkan OP dan meminta Bulog memperlancar distribusi beras miskin (raskin). Intervensi pemerintah itu, diharapkan dapat menurunkan harga beras hingga Rp 300-Rp 500 per kilogram dari harga saat ini. Apabila target penurunan telah tercapai, pemerintah akan mengupayakan intervensi lagi agar harga bisa kembali pada posisi semula. Ketua Bidang Kajian Strategis dan Advokasi Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia, Yeka Hendra Fatika, menyebut, harga gabah kering giling (GKG) akan menyentuh Rp 4.000 per kg pada Januari-Februari 2012.
Hal itu berpotensi pada melonjaknya harga beras yang mencapai Rp 9.500 per kg. Menurutnya, prediksi itu merunut pada tren peningkatan harga beras yang relatif meningkat terkait kelangkaan beras sepanjang Oktober hingga Desember. Kementerian Perdagangan mencatat harga rata-rata beras nasional per 12 Oktober 2011 sebesar Rp 7.550 per kg. Posisi itu naik sekitar Rp 3 per kg dibanding hari sebelumnya. Sementara rata-rata harga beras periode Oktober 2011 tercatat sebesar Rp 7.539 per kg. Angka itu naik dibandingkan harga rata-rata September sekitar Rp 7.474 per kg. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Rizki Caturini