JAKARTA. Indonesia bakal dibanjiri waralaba asing anyar di 2012. Beberapa merek waralaba dari Amerika Serikat (AS) sudah menyatakan ketertarikannya untuk berekspansi di Indonesia. Sebut saja di antaranya Applebee's, Denny's, Johnny Rockets, Carvel Ice Cream, Cinnabon, Schlotzsky's dan Moe's Southwest Grill. Namun, Kementerian Perdagangan (Kemendag) hingga kini mengaku belum menerbitkan izin pendirian waralaba-waralaba asing tersebut di Indonesia.Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, mengatakan, meski tidak merinci soal batasan jumlah pendirian waralaba asing di Indonesia, setiap investasi baru diharuskan mengajukan izin untuk dibahas mendalam mengenai aturan yang berlaku.Padahal kabarnya, sebuah waralaba asal AS bernama Johnny Rockets, tengah bersiap menyepakati nota kesepahaman dengan Sahid Group untuk pendirian restoran cepat saji di Bali. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gabungan Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Franky Sibarani berpendapat, pemerintah seharusnya mengembangkan waralaba dalam negeri yang kebanyakan tumbuh stagnan. Bahkan, tak jarang waralaba lokal yang mengalami penurunan pangsa pasar. Misalnya, Ayam Goreng Suharti dan Mbok Berek.Apabila waralaba asing masuk di tengah kondisi penurunan pangsa pasar waralaba lokal, Franky khawatir, akan menciptakan kompetisi tidak berimbang. Dari segi permodalan misalnya, waralaba asing akan jauh lebih mudah melakukan penguasaan pasar dengan cepat ketimbang lokal.Pendirian sebuah investasi baru jangan hanya bertujuan menyerap tenaga kerja baru. Namun, investasi asing seharusnya mampu meningkatkan pertumbuhan industri dalam negeri. "Kalau asing masuk, tapi waralaba lokal tidak berkembang itu tidak berdampak pada pertumbuhan industri," tutur Franky.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kemendag belum keluarkan izin operasi waralaba asing
JAKARTA. Indonesia bakal dibanjiri waralaba asing anyar di 2012. Beberapa merek waralaba dari Amerika Serikat (AS) sudah menyatakan ketertarikannya untuk berekspansi di Indonesia. Sebut saja di antaranya Applebee's, Denny's, Johnny Rockets, Carvel Ice Cream, Cinnabon, Schlotzsky's dan Moe's Southwest Grill. Namun, Kementerian Perdagangan (Kemendag) hingga kini mengaku belum menerbitkan izin pendirian waralaba-waralaba asing tersebut di Indonesia.Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, mengatakan, meski tidak merinci soal batasan jumlah pendirian waralaba asing di Indonesia, setiap investasi baru diharuskan mengajukan izin untuk dibahas mendalam mengenai aturan yang berlaku.Padahal kabarnya, sebuah waralaba asal AS bernama Johnny Rockets, tengah bersiap menyepakati nota kesepahaman dengan Sahid Group untuk pendirian restoran cepat saji di Bali. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gabungan Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Franky Sibarani berpendapat, pemerintah seharusnya mengembangkan waralaba dalam negeri yang kebanyakan tumbuh stagnan. Bahkan, tak jarang waralaba lokal yang mengalami penurunan pangsa pasar. Misalnya, Ayam Goreng Suharti dan Mbok Berek.Apabila waralaba asing masuk di tengah kondisi penurunan pangsa pasar waralaba lokal, Franky khawatir, akan menciptakan kompetisi tidak berimbang. Dari segi permodalan misalnya, waralaba asing akan jauh lebih mudah melakukan penguasaan pasar dengan cepat ketimbang lokal.Pendirian sebuah investasi baru jangan hanya bertujuan menyerap tenaga kerja baru. Namun, investasi asing seharusnya mampu meningkatkan pertumbuhan industri dalam negeri. "Kalau asing masuk, tapi waralaba lokal tidak berkembang itu tidak berdampak pada pertumbuhan industri," tutur Franky.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News