KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah mempertimbangkan wacana penghapusan kebijakan domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO). Hal ini dilakukan agar ekspor produk sawit dan turunannya bisa lebih cepat. Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Yusuf Rendy, mengatakan, penghapusan DMO dan DPO pada produk sawit perlu ditinjau ulang. Menurutnya, potensi volatilitas atau market mood dari harga crude palm oil (CPO) masih terbuka sangat lebar. “Artinya jika saat ini tren harganya melambat tidak menutup kemungkinan di kemudian hari harga untuk CPO akan meningkat menyesuaikan dengan kondisi ekonomi global,” kata Yusuf pada Kontan.co.id, Senin (25/7).
Kemendag Berencana Hapus DMO dan DPO Sawit, Ekonom Minta Pemerintah Perhatikan Ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah mempertimbangkan wacana penghapusan kebijakan domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO). Hal ini dilakukan agar ekspor produk sawit dan turunannya bisa lebih cepat. Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Yusuf Rendy, mengatakan, penghapusan DMO dan DPO pada produk sawit perlu ditinjau ulang. Menurutnya, potensi volatilitas atau market mood dari harga crude palm oil (CPO) masih terbuka sangat lebar. “Artinya jika saat ini tren harganya melambat tidak menutup kemungkinan di kemudian hari harga untuk CPO akan meningkat menyesuaikan dengan kondisi ekonomi global,” kata Yusuf pada Kontan.co.id, Senin (25/7).