JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat adanya kenaikan ekspor nonmigas Indonesia ke Arab Saudi selama kurun waktu lima tahun terakhir. Agar kinerja ekspor itu tetap bersinar, Kemendag melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) akan berusaha meningkatkan promosi di negara Timur Tengah tersebut. Salah satu yang akan dilakukan adalah, mengikuti pameran Saudi Food, Hotel & Hospitality Arabia 2014 yang ke 19. Pameran tersebut akan berlangsung pada 13-16 April 2014 di Jeddah, Arab Saudi.
“Produk makanan dan minuman serta bisnis hotel menjadi salah satu bisnis utama di Arab Saudi. Hal ini menjadi target pasar Kemendag guna mendorong ekspor produk makanan dan minuman Indonesia. Pameran ini merupakan salah satu sarana promosi ke pasar nontradisional ,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Nus Nuzulia Ishak dalam siaran persnya, Sabtu (12/4). Nus mengatakan, Jeddah adalah pusat dagang dan wisata Arab Saudi, merupakan penghubung antara pemasok dari seluruh dunia dengan negara tetangga di kawasan Timur Tengah dan Teluk. Selain itu, industri makanan dan. hospitality merupakan sektor yang paling berkembang di Arab Saudi dengan pertumbuhan wisata haji dan umroh yang juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Menurut Nus, dengan memanfaatkan peluang tersebut, diharapkan produk makanan dan minuman Indonesia, bisa lebih dikenal secara luas sehingga dapat mengurangi defisit neraca perdagangan dengan Arab Saudi akibat tingginya impor migas.