KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan bersama Dinas Perindustrian Sulawesi Utara melepas ekspor produk perikanan dan pertanian sebanyak 15 ton ke Jepang. Nilai ekspor produk perikanan dan pertanian tersebut mencapai US$ 90.000. Pengiriman produk perikanan dan pertanian ini dilakukan pada Rabu (10/11) lalu. Pelepasan ekspor dilakukan dengan memanfaatkan rute penerbangan langsung Garuda Indonesia dari Bandara Sam Ratulangi, Sulawesi Utara menuju Bandara Narita, Jepang.
Hingga 2022, melalui bandara ini, ekspor produk pertanian dan perikanan ke Jepang ini ditargetkan bisa menembus 1.000 ton. “Pelepasan ekspor ke Jepang ini merupakan kerja sama pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, para pelaku usaha, dan para pemangku kepentingan sebagai bentuk upaya memperluas pasar produk-produk unggulan Sulawesi Utara ke pasar global, khususnya Jepang,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi dalam rilis yang dikutip Kontan.co.id, Jumat (12/11).
Baca Juga: Kebijakan pajak pemerintah dinilai dukung momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia Didi mengatakan, Kementerian Perdagangan berkomitmen terus meningkatkan ekspor produk potensial maupun jasa melalui berbagai kegiatan promosi, peningkatan kapasitas (
capacity building) bagi pelaku usaha ekspor, pengembangan produk, branding,pelatihan ekspor, informasi pasar ekspor, penjajakan bisnis, dan berbagai program lainnya. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga surplus neraca perdagangan. Sementara itu, Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Nainggolan bilang, pelepasan ekspor ini merupakan bentuk sosialisasi pemanfaatan rute penerbangan langsung maskapai Garuda Indonesia dari Sam Ratulangi ke bandara Narita di Jepang. Hal ini diharapkan menarik
buyers luar negeri untuk melakukan kerja sama bisnis dengan pelaku usaha didaerah. Sehingga, dapat meningkatkan perekonomian daerah. “Kami berharap pelepasan ekspor kali ini juga dapat memperluas penyebaran informasi fasilitas jalur penerbangan langsung untuk kargo dari Manado ke Jepang. Sehingga, semakin banyak pelaku usaha yang dapat memanfaatkannya dan berhasil mewujudkan ekspor 1.000 ton dari Manado ke Jepang hingga 2022,” imbuh Marolop. Pada kesempatan tersebut, lanjut Marolop, Kementerian Perdagangan bersama dengan Japan External Trade Organization (JETRO) sepakat berkolaborasi untuk meningkatkan ekspor produk Indonesia, khususnya perikanan ke pasar Jepang.
Baca Juga: PP soal PNBP perikanan tangkap sulitkan nelayan Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, ekspor produk perikanan Indonesia ke pasar global periode Januari-Agustus 2021 tercatat sebesar US$ 2,46 miliar. Jumlah itu naik 4,05% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Negara tujuan ekspor utama produk perikanan Indonesia antara lain Amerika Serikat dengan pangsa pasar mencapai 37,51%. Disusul China dengan 20,79%, Jepang 10,71%, Vietnam 3,9% dan Malaysia 3,18%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari