Kemendag Gelar Indonesia-Port Harcourt Business Meeting di Nigeria



KONTAN.CO.ID - Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lagos melakukan upaya pengembangan ekspor di River State, Nigeria, sebuah wilayah tempat tanaman kelapa sawit berkembang pesat pada beberapa tahun yang lalu. Kali ini, ITPC Lagos bekerja sama dengan Kedutaan Besar RI (KBRI) Abuja, menyelenggarakan pertemuan bisnis (business meeting) secara hibrida di Port Harcourt, River State, Nigeria, Kamis (31/3).

“Investasi bisnis Indonesia di Port Harcourt menunjukkan eratnya peran kerja sama bisnis dan potensi kerja sama lanjutan dalam rangka peningkatan perdagangan yang perlu terus dibina dan didukung. Indonesia sebagai presiden G20 tahun ini, mendukung kerja sama yang menghasilkan peningkatan perdagangan di kedua belah pihak,” jelas Direktur Kerjasama Pengembangan Ekspor Kemendag Ni Made Ayu Marthini.

Selain diikuti secara luring oleh dua perusahaan Indonesia yang berdiri di Nigeria, yaitu Menjangan Sakti Group dan Prime International Nigeria-Mayora Indah, pertemuan ini turut dihadiri secara daring oleh enam perusahaan Indonesia, yaitu PT Mitra Mulia Makmur (produk peralatan plastik), Setia Kawan Abadi International (produk herbal), Gujati 59 (produk herbal), Taishan Alkes Indonesia (produk alat tes Covid-19), Indocare-Konimex (produk multivitamin), serta Supa Surya Indonesia (rempah).


Kepala ITPC Lagos Hendro Jonathan menjelaskan, kegiatan ini merupakan momen tepat untuk kembali mengundang para pelaku usaha Nigeria menjajaki produk Indonesia. Hal ini mengingat kondisi Indonesia yang mulai pulih dari pandemi Covid-19. Sehingga, memudahkan para importir berkunjung ke Indonesia dan juga untuk datang ke Trade Expo Indonesia.

Dalam pertemuan B2B, ITPC Lagos mendapatkan permintaan produk Minyak Goreng CP 10 kemasan jerry can sebanyak 100 MT dan juga chemical additive untuk pembuatan ethanol. “Sedangkan, pada penjajakan bisnis kali ini terdapat permintaan untuk Prime International Nigeria-Mayora Indah sebesar NGN 15 juta atau USD 36 ribu dan juga Menjangan Sakti sebesar NGN 7 juta atau USD 16 ribu,” imbuh Hendro.

Secara total, kegiatan ini mencatatkan potensi transaksi sebesar USD 300 ribu yang terdiri atas transaksi produk permen, minuman energi, bahan tambahan kimia, dan minyak goreng.

Komisioner Kementerian Perdagangan dan Industri Negara Bagian River State Ify Nwankpa menyampaikan, saat ini adalah saat yang tepat bagi pelaku usaha River State untuk mengenal lebih banyak mitra bisnis Indonesia dan mengunjungi Indonesia untuk mengembangkan bisnis.

Fungsi Ekonomi KBRI Abuja Tamel Vinsen Sinabutar mengajak seluruh peserta untuk jangan ragu dengan kualitas produk Indonesia dan membangun bisnis bersama para pelaku usaha di kedua negara.

Selain agenda pertemuan bisnis, ITPC Lagos juga mengunjungi Everyday Supermarket, jaringan pasar swalayan terbesar di River State, untuk membuka peluang kerja sama bisnis produk Indonesia di pasar swalayan tersebut.

ITPC Lagos juga melakukan courtesy call ke Commisioner Ministry of Trade and Industry of River State Government, Port Harcourt Chamber of Commerce, Industry and Mining/PHCCIMA), dan Manufacturer Association of Nigeria chapter Port Harcourt.

River State merupakan state commercial nomor dua di Nigeria setelah Lagos dan memiliki ibu kota bernama Port Harcourt dengan julukan “Garden City” karena banyaknya daerah hijau yang tertata. Port Harcourt awalnya merupakan pusat pertanian dan perkebunan khususnya tanaman kelapa sawit, di mana bibit kelapa sawit yang dikembangkan Indonesia dan Malaysia berasal dari Port Harcourt.

Sebagai kota perdagangan terbesar kedua Nigeria, Port Harcourt memiliki infrastruktur yang menunjang seperti dua buah pelabuhan internasional (Port of Harcourt dan One Port) dan bandara lokal dan internasional. Selain itu, Port Harcourt memiliki area industri yang besar bernama Trans-Amadi.

Total ekspor Indonesia ke Nigeria pada periode Januari—Desember 2021 sebesar USD 464 juta sedangkan pada periode Januari 2022, total ekspor nonmigas Indonesia ke Nigeria adalah sebesar USD 29,7 juta atau meningkat sebesar 37.8 persen dari Januari 2021. Komoditas ekspor unggulan Indonesia ke Nigeria antara lain produk turunan kelapa sawit, obat-obatan, dan kertas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti