Kemendag Lepas Ekspor Indonesia Hampir Rp 1 Triliun, UMKM Ikut Ambil Bagian



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) meresmikan pelepasan ekspor berbagai produk Indonesia senilai US$ 58,77 juta atau setara hampir Rp 1 triliun ke pasar global dari delapan wilayah, Rabu (17/12/2025).

Pusat pelepasan ekspor berada di PT Denso Manufacturing Indonesia, Cikarang, Jawa Barat, sementara tujuh titik pelepasan lainnya tersebar di Mojokerto, Yogyakarta, Semarang, Kepulauan Riau, Samarinda, Makassar, dan Bali.

Baca Juga: PLN EPI Kejar Cofiring Biomassa 10 Juta Ton pada 2030


Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi menjelaskan, produk yang diekspor mencakup berbagai sektor, mulai dari manufaktur, produk primer, hingga produk kreatif.

“Produk yang dilepas hari ini meliputi komponen elektronik daratan, panel surya, hasil laut, hingga hasil pembangunan,” ujarnya di PT Denso Manufacturing Indonesia, Cikarang.

Fajarini menambahkan, pelepasan ekspor kali ini melibatkan 31 perusahaan, termasuk Koperasi Merah Putih.

Para pelaku ekspor tidak hanya berasal dari industri besar, tetapi juga dari industri menengah dan kecil.

Di PT Denso, produk yang diekspor hari ini adalah komponen kendaraan listrik senilai US$ 26,4 juta.

Baca Juga: Nusa Konstruksi (DGIK) Bidik Pendapatan hingga Rp 1,3 Triliun pada 2026

Sementara itu, salah satu perusahaan di Yogyakarta, CV Sorajati Dharma Biru, untuk pertama kalinya mengekspor furnitur ke tujuan non-tradisional, yaitu Pulau Bora-Bora, Papeete, Polinesia Prancis.

“Pelepasan ekspor ini mencerminkan semangat kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan dalam memperluas akses pasar dan meningkatkan ekspor Indonesia,” ujar Fajarini.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Budi Santoso menekankan upaya Kemendag mendorong UMKM agar lebih banyak yang bisa menembus pasar ekspor.

Salah satu program yang dijalankan adalah UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor, yang sudah memetakan 741 desa siap ekspor.

“Tahun depan, kami akan mengadakan pelatihan bagi pelaku UMKM. Banyak produk desa yang bagus, tapi belum terstandarisasi,” jelas Budi.

Hingga periode Januari–November 2025, transaksi melalui program UMKM BISA Ekspor tercatat US$ 134,4 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun.

Baca Juga: Puncak Liburan, Ada Gugatan Infrastruktur Telekomunikasi di Kawasan Wisata Badung

Budi juga mengungkapkan, Kemendag tahun ini telah menyelesaikan lima perundingan dagang.

Hal ini membuka peluang ekspor ke negara-negara Uni Eropa (EU) lebih luas, dan mendorong PT Denso untuk meningkatkan respons pasar EU.

Selain itu, Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) dan Indonesia-Peru CEPA telah ditandatangani.

Sementara Indonesia-Tunisia PTA hampir rampung dan tinggal menunggu penandatanganan.

Minggu depan, 21 Desember 2025, Kemendag dijadwalkan menandatangani Indonesia-Eurasia Economic Union Free Trade Agreement (FTA), sebagai upaya memperluas akses pasar ekspor Indonesia.

Selanjutnya: PLN Rampungkan Transmisi Pangkalan Brandan–Langsa, Listrik Aceh Tahap Pemulihan

Menarik Dibaca: 9 Buah yang Bisa Menurunkan Kadar Kolesterol yang Tinggi secara Alami

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News