Kemendag Pastikan Indonesia Tetap Dapat Impor Beras dari India



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan Indonesia tetap akan mendapatkan pasokan impor dari India meskipun India berencana melarang ekspor beras ke sejumlah negara.

Direktur Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Budi Santoso menyampaikan bahwa Indonesia dan India telah memiliki kontrak kerja sama Pemerintah dengan Pemerintah (G to G) 1 juta ton beras.

"Karena kita kan sudah ada nota kesepahaman (MoU), tinggal tanda tangan saja. Untuk selama ini belum ada yang berubah," kata Budi pada media saat di jumpai di Jakarta Pusat, Minggu (30/7).


Budi menegaskan bahwa MoU yang dilakukan dengan India sudah ditinjau sebelum India melakukan pembatasan ekspor beras. Untuk itu menurutnya adanya pembatasan dari India tidak akan berdampak pada Indonesia.

Budi juga mengatakan 1 juta impor dari India ini akan segera direalisasikan pada tahun ini sebagai upaya pemerintah memastikan pasokan beras dalam negeri tercukupi.

Baca Juga: Bantuan Pangan Beras Diperpanjang, Kuota Impor Beras Perlu Direalisasikan Semua?

"Ya dalam tahun ini direalisasikan, kan itu impor untuk tahun ini," papar Budi.

Sebelumnya, Pemerintah India sedang mempertimbangkan melarang ekspor semua beras jenis non basmati karena harga beras di pasar domestik tengah mengalami kenaikan.  Menurut laporan Bloomberg, Kamis (13/7), langkah itu ditujukan untuk menghindari resiko inflasi di India.

India merupakan negara eksportir beras terbesar dunia. Jika larangan itu diberlakukan maka akan mempengaruhi sekitar 80% ekspor beras India.

Langkah itu bisa menurunkan harga beras domestik, namun risikonya akan menyebabkan harga beras global meningkat lebih tinggi lagi di tengah pola cuaca El Nino yang mengganggu sektor pertanian.

Beras merupakan makanan pokok bagi sekitar separuh populasi dunia. Asia menjadi konsumen terbesar di mana sekitar 90% pasokan global diserap kawasan ini.  

Sementara, India menyumbang sekitar 40% dari perdagangan beras global. Negara ini telah berupaya memperketat ekspor untuk beberapa varietas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari