KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus melakukan monitoring pergerakan harga internasional dan melakukan pemantauan secara intensif terkait pasokan masing-masing komoditi pangan untuk memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok. Direktur Bahan Pokok dan Penting Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim mengungkapkan, dalam hal penyediaan barang kebutuhan pokok, pemerintah selalu mengutamakan produksi atau pengadaan dari dalam negeri dalam memenuhi kebutuhan barang kebutuhan pokok masyarakat. Isy menegaskan, langkah impor menjadi opsi terakhir yang dilakukan pemerintah apabila memang produksi dalam negeri tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan.
Lebih lanjut, langkah impor barang kebutuhan pokok baru merupakan keputusan bersama yang melibatkan seluruh K/L terkait melalui proses persetujuan lintas-Kementerian yang diputuskan dalam Rakortas Tingkat Menteri di Kemenko Perekonomian.
Baca Juga: Stok Pangan Mulai Tipis, Impor Pangan Dilirik Namun, Kemendag telah melakukan antisipasi sejak awal dengan sesegera mungkin menerbitkan izin impor kebutuhan bahan pokok yang pemenuhannya belum sepenuhnya dapat dilakukan dari dalam negeri seperti gula, daging sapi (sapi bakalan dan daging beku) dan bawang putih dengan jumlah yang proporsional sesuai kebutuhan masyarakat dan persetujuan lintas Kementerian yang diputuskan dalam Rakortas Tingkat Menteri di Kemenko Perekonomian. Selanjutnya Kemendag juga akan memastikan realisasi impor dan kelancaran distribusi komoditi tersebut ke pasar agar tidak terjadi kekurangan pasokan di masyarakat. Terutama antisipasi kebutuhan hingga masa puasa dan Lebaran tahun 2022 yang akan jatuh pada bulan April-Mei. Secara umum Kemendag menyebut, harga barang kebutuhan pokok relatif stabil. Hanya saja per 7 Januari 2022 masih terdapat beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga cukup signifikan di banding bulan lalu yaitu minyak goreng (Kemasan sederhana dan kemasan premium) daging ayam ras, telur ayam ras, cabai rawit merah, bawang merah dan bawang putih. Minyak goreng kemasan sederhana naik 3,31% menjadi Rp 18.700 per liter, minyak goreng kemasan premium naik 5,70% menjadi Rp 20.400 per liter. Daging ayam ras naik 6,05% menjadi Rp 36.800/kg. Telur ayam ras naik 17,72% menjadi Rp 29.900/kg. Cabai rawit merah naik 5,28% menjadi Rp 73.800/kg. Bawang merah naik 11,20% menjadi Rp 28.800/kg. Bawang putih honan naik 3,64 menjadi Rp 28.500/kg, bawang putih kating naik 3,44% menjadi Rp 30.100/kg.
"Kenaikan harga minyak goreng di dalam negeri dipicu oleh kenaikan harga CPO dunia (CPO Dumai) yang masih terus terjadi hingga menembus level tertinggi, di minggu ke- Januari 2022 harga CPO Dunia (Dumai) mencapai Rp.12.553/Liter, harga tersebut lebih tinggi 47,21% dibanding Januari 2021," jelas Isy kepada Kontan.co.id, Minggu (9/1). Berdasarkan pantauan langsung pihaknya ke beberapa pasar induk, kenaikan harga cabai khususnya cabai rawit terjadi karena di beberapa sentra produksi cabai di Jawa Timur panen raya mulai berakhir. Namun, Isy mengungkap dalam seminggu terakhir harga cabai mulai menunjukkan tren penurunan. Berdasarkan informasi dari Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) terjadi penurunan produktivitas tanaman cabai akibat curah yang hujan ekstrem karena efek La Nina yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada bulan Januari 2022.
Baca Juga: Kemendag Pastikan Pasokan Pangan Aman Beberapa Bulan ke Depan Editor: Yudho Winarto