JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) meresmikan empat pasar yang sudah direvitalisasi yang berlokasi di Jawa Tengah. Keempat pasar tersebut adalah, Pasar Indrakila, Pasar Ambal, Pasar Ayah dan Pasar Plumbon. “Kami mengalokasikan dana APBN dan APBN-P 2011 sampai Rp 11 miliar untuk merevitalisasi empat pasar di Kebumen,” kata Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi dalam siaran persnya hari ini di Jakarta (9/2). “Apabila fisik pasar ditata hingga menjadi bersih, nyaman dan aman, serta manajemennya dikelola dengan baik, maka tidak tertutup kemungkinan pasar bisa menarik pembeli dari daerah lain," kata Wamendag. Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, nilai transaksi yang dihasilkan ke empat pasar itu mencapai Rp 148,2 juta per hari, dengan jumlah pedagang 2.112 orang. Bayu menjelaskan, pasar sangat penting bagi ekonomi masyarakat, karena mampu menyerap banyak tenaga kerja. Ambil contoh, Pasar Ambal misalnya, mampu menyerap 951 orang tenaga kerja. Sementara itu, Pasar Indrakila dan Pasar Ayah masing-masing menyerap sebanyak 814 orang dan 437 orang. “Jika dikembangkan dengan baik, maka pasar akan berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan,” jelasnya. Selain keempat pasar tersebut, pada 2012, Kemendag akan merevitalisasi tiga pasar lainnya di Kabupaten Kebumen, yaitu Pasar Prembun, Pasar Jatisari dan Pasar Karanganyar. Pasar Prembun bahkan akan ditetapkan sebagai salah satu pasar percontohan.
Kemendag resmikan empat pasar hasil revitalisasi
JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) meresmikan empat pasar yang sudah direvitalisasi yang berlokasi di Jawa Tengah. Keempat pasar tersebut adalah, Pasar Indrakila, Pasar Ambal, Pasar Ayah dan Pasar Plumbon. “Kami mengalokasikan dana APBN dan APBN-P 2011 sampai Rp 11 miliar untuk merevitalisasi empat pasar di Kebumen,” kata Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi dalam siaran persnya hari ini di Jakarta (9/2). “Apabila fisik pasar ditata hingga menjadi bersih, nyaman dan aman, serta manajemennya dikelola dengan baik, maka tidak tertutup kemungkinan pasar bisa menarik pembeli dari daerah lain," kata Wamendag. Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, nilai transaksi yang dihasilkan ke empat pasar itu mencapai Rp 148,2 juta per hari, dengan jumlah pedagang 2.112 orang. Bayu menjelaskan, pasar sangat penting bagi ekonomi masyarakat, karena mampu menyerap banyak tenaga kerja. Ambil contoh, Pasar Ambal misalnya, mampu menyerap 951 orang tenaga kerja. Sementara itu, Pasar Indrakila dan Pasar Ayah masing-masing menyerap sebanyak 814 orang dan 437 orang. “Jika dikembangkan dengan baik, maka pasar akan berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan,” jelasnya. Selain keempat pasar tersebut, pada 2012, Kemendag akan merevitalisasi tiga pasar lainnya di Kabupaten Kebumen, yaitu Pasar Prembun, Pasar Jatisari dan Pasar Karanganyar. Pasar Prembun bahkan akan ditetapkan sebagai salah satu pasar percontohan.