Kemendag revisi target pertumbuhan ekspor



JAKARTA. Di tengah ancaman pelambatan pertumbuhan ekonomi, Kementerian Perdagangan menatap penuh optimis kondisi ekspor akan melebihi target tahun 2014.

Menurut wakil Menteri Perdagangan Bayu Krishnamurti, tahun ini pertumbuhan ekspor akan mencapai 5%. Padahal, sebelumnya, Kemendag menargetkan pertumbuhan ekspor akan mencapai 4,1% saja.

Seperti kita ketahui pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama melambat ke level 5,21%. Meski demikian, Bayu menilai, pelambatan pertumbuhan ekonomi tidak akan berdampak pada ekspor secara keseluruhan.


Memang ada pelambatan di sisi ekspor mineral dan batu bara seiring diberlakukannya kebijakan pelarangan ekspor minerba mentah. "Ekspor non migas di kuartal berikutnya akan menutupi, defisit di minerba," ujar Bayu, Senin (19/5) di Istana Negara.Optimisme Bayu bukan tanpa alasan. Ia melihat, potensi perbaikan ekonomi di beberapa negara tujuan ekspor seperti Amerika Serikat dan Jepang menjadi alasannya.

Meskipun baru-baru ini sejumlah ekonom meramal salah satu negara tujuan ekspor lain, China akan melambat. Selain itu, Bayu juga melihat surplusnya neraca perdagangan akan terus berlanjut.

"Jadi jangan hanya melihat dari ekspor mineral saja," ujar Bayu.Sementara itu, ekonom dari Universitas Ma Chung Doddy Arifianto menilai Kamendag tidak realistis dalam menyusun target. Seharusnya target pertumbuhan ekspor menyesuaikan dengan target pertumbuhan ekonomi. Seperti diketahui, pemerintah akan merevisi target pertumbuhan ekonomi dari 6% dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), menjadi hanya maksimal 5,5% saja. Perubahan target itu akan diajukan dalam APBN Perubahan tahun 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan