Kemendag Targetkan Ekspor Non Migas Tahun 2023 Capai US$ 289,76 Miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan ekspor non migas tahun 2023 mencapai US$ 289,76, miliar. Angka tersebut naik dari tahun 2022 yang mencapai US$ 253,61 miliar sepanjang Januari-November 2022.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, ekspor non migas sebagai pendorong kinerja ekspor total 2022. Ekspor non migas tahun lalu naik dibandingkan tahun 2021 yang mencapai US$219,25 miliar.

"Ekspor non migas tahun 2023 targetnya nilainya US$289,76 miliar. Tahun 2022 US$ 253 miliar, tapi belum selesai," kata Zulkifli dalam Konferensi Pers, Senin (2/1).

Selama pemulihan ekonomi, Ia menjelaskan ekspor menjadi salah satu komponen utama pendorong pertumbuhan ekonomi. Dimana kontribusi ekspor barang dan jasa bahkan terus meningkat sejak kuartal II tahun 2021 hingga kuartal III 2022 dari 20,46% menjadi 26,23% dari PDB.

Tak hanya itu, pertumbuhan ekspor barang dan jasa juga tercatat dua kali tertinggi di tahun 2022. Yakni pada kuartal I mengalami pertumbuhan 16,22% dan kuartal II dengan pertumbuhan 19,34%.

Kenaikan harga komoditas seperti nikel batubara memang diakui menjadi faktor utama sebagai dampak supercycle commodity era. Hal ini terlihat pada Januari-November 2022 ekspor produk olahan nikel tumbuh sangat tinggi.

Baca Juga: Produksi Migas PHE West Madura Offshore Lampaui Target Tahun Lalu

"Ekspor produk olahan nikel tumbuh sangat tinggi sebesar 398,39%, diikuti batubara sebesar 70,17%," jelasnya.

Kemudian ekspor produk manufaktur Indonesia juga tetap tumbuh. Diantaranya besi baja tumbuh 37,11%, alas kaki tumbuh 29,27% serta kendaraan dan bagiannya tumbuh 27,29%.

Maka, secara keseluruhan kinerja ekspor yang lebih tinggi dari impor menjadikan neraca perdagangan Indonesia surplus selama 31 bulan berturut-turut, yakni sejak Mei 2020.

"Pada Januari-November 2022 surplus sudah mencapai US$ 50,59 miliar, angka ini menjadi rekor baru bagi Indonesia. Rekor tertinggi sebelumnya di tahun 2006 dengan nilai surplus US$ 39,73 miliar," tuturnya.

Sepanjang Januari-November 2022 20 negara tujuan nonmigas Indonesia hampir seluruhnya mencatatkan pertumbuhan positif. Zulkifli mengatakan hanya Spanyol saja yang tumbuh negatif sebagai tujuan ekspor non migas dari Indonesia.

"Ada lima dengan pertumbuhan ekspor tertinggi adalah India 81,46%, Filipina 52,43%, Hongkong 43,86%, Jepang 38,95% dan Korea Selatan 37,24%," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari