JAKARTA. Realisasi impor sapi hidup maupun daging sapi pada kuartal I lalu tidak mencapai 100%. Melihat hal tersebut, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan melakukan penelusuran mengapa tidak seluruhnya izin impor yang diberikan dapat terlaksana. "Kita akan lihat faktornya terlebih dahulu. Kalau hanya 1-2 perusahaan berarti tidak komitmen (importir). Kalau semuanya berbeda cerita," ujar Bayu Krisnamurthi Wakil Menteri Perdagangan, Jumat (11/4). Mengutip data Kementerian Perdagangan (Kemendag) realisasi impor sapi siap potong untuk kuartal I, terhitung pada tanggal 31 Maret 2014 mencapai 15.834 ekor, atau baru mencapai 60,06% dari jumlah Surat Persetujuan Impor (SPI) yang telah diterbitkan yakni 26.360 ekor kepada 16 perusahaan. Sementara itu, untuk sapi bakalan realisasi impor hingga 30 Maret tercatat mencapai 112.045 ekor atau 86,02% dari SPI yang diterbitkan sebanyak 130.245 ekor yang diberikan kepada 35 perusahaan. Untuk sapi indukan, pada kuartal I tahun ini belum ada realisasinya sama sekali. Padahal pada periode Januari-Maret 2014, Kemendag telah memberikan SPI sebanyak 2.500 ekor kepada satu perusahaan yakni PT Sulung Ranch. Impor daging sapi terhitung 31 Maret 2014 realisasinya mencapai 17.374,64 ton, atau hanya 34,04% dari SPI yang dikeluarkan untuk periode Januari-Maret sebanyak 51.037,47 ton kepada 75 perusahaan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kemendag telusuri impor sapi yang tak capai 100%
JAKARTA. Realisasi impor sapi hidup maupun daging sapi pada kuartal I lalu tidak mencapai 100%. Melihat hal tersebut, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan melakukan penelusuran mengapa tidak seluruhnya izin impor yang diberikan dapat terlaksana. "Kita akan lihat faktornya terlebih dahulu. Kalau hanya 1-2 perusahaan berarti tidak komitmen (importir). Kalau semuanya berbeda cerita," ujar Bayu Krisnamurthi Wakil Menteri Perdagangan, Jumat (11/4). Mengutip data Kementerian Perdagangan (Kemendag) realisasi impor sapi siap potong untuk kuartal I, terhitung pada tanggal 31 Maret 2014 mencapai 15.834 ekor, atau baru mencapai 60,06% dari jumlah Surat Persetujuan Impor (SPI) yang telah diterbitkan yakni 26.360 ekor kepada 16 perusahaan. Sementara itu, untuk sapi bakalan realisasi impor hingga 30 Maret tercatat mencapai 112.045 ekor atau 86,02% dari SPI yang diterbitkan sebanyak 130.245 ekor yang diberikan kepada 35 perusahaan. Untuk sapi indukan, pada kuartal I tahun ini belum ada realisasinya sama sekali. Padahal pada periode Januari-Maret 2014, Kemendag telah memberikan SPI sebanyak 2.500 ekor kepada satu perusahaan yakni PT Sulung Ranch. Impor daging sapi terhitung 31 Maret 2014 realisasinya mencapai 17.374,64 ton, atau hanya 34,04% dari SPI yang dikeluarkan untuk periode Januari-Maret sebanyak 51.037,47 ton kepada 75 perusahaan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News