Kemendikbud siapkan tatanan baru pembelajaran jarak jauh di perguruan tinggi



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam, mengatakan, untuk menuju tatanan baru pendidikan pihaknya tengah menyusun beberapa langkah.

Diantaranya, mempertahankan praktek yang dianggap sudah berjalan baik sebelumnya dengan tetap melakukan perbaikan-perbaikan, pemakaian teknologi yang lebih efektif dan efisien, peningkatan mutu pembelajaran daring, serta perbaikan infrastruktur.

"Kita perkuat faktor-faktor yang dominan terhadap pembelajaran seperti kesiapan dosen, pembelajaran yang bagus. Nah kita intervensi dengan pelatihan-pelatihan yang baik serta bagaimana pembelajaran daring ini bisa memperkaya pengalaman mahasiswa secara lebih utuh," tutur Nizam dalam Webinar Kompas Talks with Universitas Terbuka (UT) dengan tema 'Menyusun Peta Jalan Pembelajaran Jarak Jauh', pada Rabu (2/9).


Baca Juga: Jumlah siswa yang lanjut perguruan tinggi di Indonesia tertinggal jauh dari tetangga

Lebih detil, program yang disiapkan untuk menuju tatanan baru di sektor perguruan tinggi disampaikan Nizam meliputi, akses bagi daerah 3T (Terluar, Tertinggal, Terdepan), biaya koneksi yaitu bantuan pulsa untuk mahasiswa dan dosen, bantuan uang kuliah mahasiswa semester tiga, lima dan tujuh sebanyak 419.000 mahasiswa ditambah kartu Indonesia pintar kuliah (KIP-K) untuk mahasiswa baru sebanyak 200.000 orang, dan beasiswa Bidikmisi kepada 386.000 orang.

"Satu triliun kita gelontorkan untuk dana bantuan SPP mahasiswa, sehingga mereka mendapat bantuan Rp 2,4 juta untuk bayar uang kuliah sehingga PTS-PTS kecil terbantu dengan bantuan ini, bantuan ini 60% PTS dan 40% PTN, disamping beasiswa Bidikmisi dan KIP-K juga tetap berjalan. Hampir satu juta mahasiswa terbantu dengan program jaring pengaman sosial ini," kata Nizam.

Kemudian ada juga pelatihan dosen tentang pembelajaran daring yang sudah diikuti lebih dari 100.000 dosen yang sudah berlangsung dari pertengahan Juni hingga pertengahan Agustus kemarin, perbaikan dan penambahan modul sebanyak 600 modul baru.

"Kita dorong tetap kegiatan relawan kemanusiaan mahasiswa lintas disiplin, juga KKN daring yang saat ini sedang berlangsung luar biasa puluhan ribu adik-adik mahasiswa melakukan KKN dari untuk membangun desa dan mengatasi pandemi," imbuhnya.

Kemudian, penguatan platform daring SPADA (server and bandwidth), penguatan platform webinar nasional yaitu UmeetMe dan CloudX, serta persiapan Universitas terbuka (UT) Cyber dan kampus mengajar untuk membantu pendidikan dasar.

Baca Juga: Buyung Poetra Sembada (HOKI) raih sertifikasi keberlanjutan dari The Planet Mark UK

"Kita juga ingin meningkatkan platform webinar nasional jadi enggak cuman Zoom aja yang meningkat sahamnya 30 kali lipat, tapi kita membangun platform webinar nasional ada UmeetMe ada CloudX sudah banyak yang mengembangkan sendiri platform webinar berbasis open source sehingga webinarnya merah putih," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli