KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek mendukung Pemerintah Kabupaten Kerinci dan Pemerintah Provinsi Jambi dalam penyelenggaraan perhelatan Kenduri Sko pada 12-14 Mei lalu. Kenduri Sko merupakan bagian dari upaya pemajuan kebudayaan Melayu Nusantara. Sebelumnya, ajang tradisi adat masyarakat Suku Kerinci ini sempat tertunda akibat kondisi pandemi Covid-19. Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra mengatakan bahwa segala tradisi masyarakat yang bertujuan guna melindungi dan melestarikan orisinalitas kebudayaan nasional patut dijaga. “Kenduri Sko merupakan upaya pemajuan budaya Melayu Nusantara. Kita semua patut berbangga dengan kekayaan budaya bangsa sendiri dengan cara melestarikan orisinalitasnya,” ujar Mahendra dalam keterangannya, Selasa (17/5). Diketahui, terdapat jejak beradaban di sepanjang Sungai Batanghari yang terhubung dari timur Sumatera, termasuk Kabupaten Kerinci sampai ke Percandian Muarajambi. Karenanya, penyelenggaraan Kenduri Sko kali ini pun menjadi tanda mengawali dimulainya rangkaian Kenduri Swarnabhumi, yakni tradisi susur budaya Melayu di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari.
Kemendikbudristek: Kenduri Sko Upaya Pemajuan Kebudaayan Melayu Nusantara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek mendukung Pemerintah Kabupaten Kerinci dan Pemerintah Provinsi Jambi dalam penyelenggaraan perhelatan Kenduri Sko pada 12-14 Mei lalu. Kenduri Sko merupakan bagian dari upaya pemajuan kebudayaan Melayu Nusantara. Sebelumnya, ajang tradisi adat masyarakat Suku Kerinci ini sempat tertunda akibat kondisi pandemi Covid-19. Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra mengatakan bahwa segala tradisi masyarakat yang bertujuan guna melindungi dan melestarikan orisinalitas kebudayaan nasional patut dijaga. “Kenduri Sko merupakan upaya pemajuan budaya Melayu Nusantara. Kita semua patut berbangga dengan kekayaan budaya bangsa sendiri dengan cara melestarikan orisinalitasnya,” ujar Mahendra dalam keterangannya, Selasa (17/5). Diketahui, terdapat jejak beradaban di sepanjang Sungai Batanghari yang terhubung dari timur Sumatera, termasuk Kabupaten Kerinci sampai ke Percandian Muarajambi. Karenanya, penyelenggaraan Kenduri Sko kali ini pun menjadi tanda mengawali dimulainya rangkaian Kenduri Swarnabhumi, yakni tradisi susur budaya Melayu di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari.