Kemenhub Bakal Hadirkan Kereta Barang di Sulsel, Begini Rencananya



KONTAN.CO.ID - MAKASSAR. Direktorat Perkeretaapian Kementerian Perhubungan tengah menyiapkan kereta barang di Sulawesi Selatan. Namun, berbeda dengan yang lain, angkutan barang ini akan menggunakan konsep rolling highway (rola).

Dengan konsep ini, barang-barang yang diproduksi pabrik tak perlu dikeluarkan dari truk, tetapi truk tersebut akan ikut diangkut kereta api hingga ke pelabuhan.

“Jadi barang itu tidak turun dari pabrikannya. Truk-truk dan barangnya langsung naik ke atas kereta api meluncur ke pelabuhan,” tutur Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal, Kamis (13/6).


Tak hanya mengangkut barang ke pelabuhan, truk-truk tersebut pun akan kembali mengangkut barang yang sekiranya bisa mendukung operasional pabrik. Misalnya, mengangkut batu bara sebagai kebutuhan pabrik semen.

Tak berhenti untuk mengangkut hasil produksi pabrik, dia pun menargetkan kereta barang ini bisa mengangkut hasil bumi dari masyarakat.

Baca Juga: Ditopang Penjualan Logam Mulia, Cek Proyeksi Kinerja ANTM dan Rekomendasi Analis

Sebagai percontohan, pihaknya akan menghadirkan kereta barang dimulai dari Stasiun Rammang-Rammang hingga Stasiun Garongkong, atau sekitar 108 kilometer.

“Ke depan kalau ini berlanjut, berarti dari Rammang-Rammabg sampai mungkin ke Pelabuhan Baru. Atau nanti dari produksi yang lain di wilayahnya,” tutur Risal.

Pada tahap awal ini, angkutan barang ini akan menggunakan sekitar 20 rangkaian datar yang bisa mengangkut sekitar 40 unit truk.

Tak hanya untuk memperlancar mobilisasi barang, konsep rola ini dipilih lantaran berbagai efek positif yang bisa dihasilkan. Mulai dari dampak sosial kepada para pekerja atau supir truk di Sulawesi Selatan, tetapi onsep ini bisa mengurangi kemacetan jalan, mengurangi kerusakan jalan akibat terhindari dari truk yang melebihi kapasitas (Over Dimension Over Load), hingga berpangruh pada pengurangan polusi.

Risal menargetkan, kereta barang ini bisa direalisasikan tahun ini. Dia menyebut saat ini operator untuk angkutan barang ini sudah terbentuk yakni Kereta Api Indonesia Timur.

“Artinya secara inti, operator untuk itu sudah ada dan siap, dan konsep bagaimana rola itu juga sudah disiapkan termasuk pembiayaan dan lain-lain,” tambah Risal.

Meski begitu, Risal mengatakan pihaknya belum bisa membocorkan berapa besar biaya tersebut, mengingat angka ini masih didiskusikan secara B2B atau antara operator dengan pemilik barang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Lidya Yuniartha