Kemenhub: Kelangkaan kontainer terjadi di seluruh negara akibat pandemi covid-19



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ditengah pandemi covid-19 para pelaku usaha sedang dihadapkan pada permasalahan kelangkaan kontainer dan keterbatasan ruang atau space di kapal.

Staf Khusus Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan bahwa, ini adalah masalah yang terjadi hampir di semua negara karena efek pandemi covid-19. "Saat ini situasinya sudah menunjukkan trend membaik, meskipun masih perlu dicari solusi terbaiknya," ujar Adita kepada kontan.co.id, Jumat (4/12).

Salah satunya dengan mengurangi free time and detention period, mempercepat cargo handling, mempercepat pergerakan dan pengumpulan kontainer kosong, fokus pada domestik shipping (Mendorong perimbangan kegiatan impor dengan ekspor).


Sebelumnya, Sekjen Indonesia Maritime, Logistic and Transportation Watch (IMLOW) Achmad Ridwan Tentowi mengungapkan, kelangkaan kontainer mengakibatkan terjadinya kenaikan harga pengiriman logistik dari Indonesia ke Amerika dan Eropa. "Permasalahan utamanya adalah kelangkaan peti kemas/kontainer untuk ekspor yang bukan hanya terjadi di Indonesia tapi secara global," kata Ridwan.

Menurut Ridwan, menurunnya pembelian di pasar global menyebabkan utilisasi banyak pabrikan juga mengalami penurunan. Selain daripada hal tersebut dengan menurunnya impor dalam Pertikemas/Kontainer menyebabkan kekurangan Petikemas/Kontainer untuk ekspor. 

"Hal ini bukan hanya terjadi di Indonesia saja, tapi terjadi di seluruh  dunia.  Pada saat ini defisit jumlah petikemas untuk memenuhi kegiatan logistik global berdampak baik kepada eksportir, importir dan seluruh stakeholder pelayaran," jelasnya.

Baca Juga: Kegiatan ekspor terhambat akibat kontainer langka

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldi Ilham Masita juga mengungkapkan hal serupa bahwa, kontainer terbatas terjadi diseluruh dunia karena belum pulihnya perdagangan dunia akibat dari pandemi covid-19 dan belum berimbangnya aliran kontainer secara internasional.

Akibatnya tarif pengiriman barang ke luar negeri alami kenaikan 30%-40% akibat berkurangnya volume ekspor impor dari hampir semua negara di dunia. Sehingga kapasitas logistik di seluruh dunia menjadi terbatas, dan menyebabkan biaya nya naik untuk menutupi biaya karena belum normalnya volume perdagangan dunia.

"Eksportir harus negosiasi ulang dengan buyer karena kenaikan biaya kirim karena kelangkaan kontainer kosong. apakah tambahan biaya ditanggung oleh pembeli atau penjual, menjadi negosiasi kedua belah pihak," jelas Zaldi.

Menurutnya, masalah ini tidak bisa diselesaikan oleh Indonesia sendiri, perlu kerjasama dengan shipping line international untuk mengisi kekosongan kontainer di Indonesia.

"Kejadian ini tdk hanya menimpa Indonesia, dan kapal container perlu membawa muatan bolak balik bila ke suatu negara atau daerah agar biayanya efisien, Jadi tidak bisa ada kapal kontainer hanya membawa kontainer ekspor dari Indonesia ke China misalnya tapi dari China ke Indonesia tidak ada sama sekali kontainer impor," pungkas Zaldi.

Selanjutnya: Biaya ekspor impor membengkak gara-gara kelangkaan kontainer

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .