KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II resmi melebur menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports. Penggabungan ini dilakukan langsung oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dan Menteri BUMN Erick Tohir. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyambut positif penggabungan PT Angkasa Pura I (AP I) dan PT Angkasa Pura II (AP II) menjadi PT Angkasa Pura Indonesia, yang juga dikenal sebagai InJourney Airports.
Baca Juga: Merger Angkasa Pura I dan II, Erick Thohir Jamin Tidak Ada PHK Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati, mengungkapkan bahwa merger ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi operasional pengelolaan bandara di Indonesia. Menurut Adita, dengan penggabungan modal dan sumber daya, PT Angkasa Pura Indonesia diproyeksikan akan menjadi salah satu dari lima operator bandara terbesar di dunia, berkontribusi pada efisiensi ekonomi yang lebih besar. "Manfaatnya meningkatkan leverage/daya saing bisnis melalui penggabungan capital dan meningkatkan pelayanan sehingga efisiensi ekonomi (economic scale) akan terjadi, PT. Angkasa Pura Indonesia akan menjadi 5 besar bandara di dunia," kata Adita saat dihubungi media KONTAN, Selasa (10/9). Adita menjelaskan bahwa tujuan strategis penggabungan ini adalah untuk memperkuat ekosistem pariwisata melalui koordinasi dan kolaborasi yang lebih baik dalam peningkatan pelayanan dan operasional bandara.
Baca Juga: Menhub Berharap Penggabungan Angkasa Pura Tingkatkan Layanan Kebandarudaraan Misalnya, penggabungan biaya operasional bandara akan mengoptimalkan sumber daya. Terkait efisiensi karyawan, saat ini tidak ada rencana pengurangan pegawai. Pemerintah akan melakukan assessment dan pemetaan organisasi pada tahap awal penggabungan, dengan fokus pada optimalisasi sumber daya manusia seiring dengan pertumbuhan bisnis. "Dalam jangka pendek tidak ada pengurangan atau efisiensi pegawai. di masa awal penggabungkan, AP akan melakukan assessment dan pemetaan organisasi, dengan berjalannya realisasi rencana kerja penggabungan, Bisnis AP akan membesar dengan optimalisasi SDM yang ada," imbuhnya.
Baca Juga: Indikator Ekonomi Melemah, Aksi Merger dan Akuisisi di Indonesia Bisa Lebih Menantang Penggabungan diharapkan akan menciptakan nilai ekonomis yang lebih baik, menjadikan pengelolaan bandara lebih efektif, efisien, dan ekonomis dibandingkan sebelumnya. "Akan terjadi
Value of money dari sisi bisnis. Efektif, efisien dan ekonomis," pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto