KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan M. Kristi Endah Murni pada Selasa (4/7) melakukan kunjungan kerja ke Bandar Udara Nabire Baru. Peninjauan di bandara ini merupakan rangkaian kunjungan kerja Dirjen Perhubungan Udara di Pulau Papua. Dalam kunjungan tersebut, Kristi mengatakan bahwa Bandar Udara Nabire Baru berperan strategis untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat di Papua melalui konektivitas transportasi udara antar wilayah.
Baca Juga: 17 Proyek Strategis Nasional Sektor Transportasi Ditargetkan Rampung 2023-2024 Bandara Nabire Baru sebenarnya merupakan relokasi dari Bandara Nabire yang saat ini
eksisting dikarenakan bandara tersebut sudah tidak bisa dikembangkan lagi. Kristi menjelaskan, Bandara Nabire Baru sebenarnya sudah siap dari sisi udara dan sisi daratnya. Namun, untuk fasilitas pendukung seperti akses jalan raya yang menghubungkan jalan nasional ke bandara sepanjang 5,6 km, supply jaringan listrik dari PLN, jaringan air bersih dari PDAM dan jaringan penguat untuk telekomunikasi saat ini belum siap. "Untuk itu kami berharap dukungan dari Pemda agar secepatnya bisa segera terealisasikan,” jelas Kristi dalam keterangan resminya, Kamis (6/7). Bandara Nabire Baru sendiri merupakan bandara yang terletak di Kabupaten Nabire Provinsi Papua Tengah yang memiliki ukuran landas pacu 1600 m x 30 m yang dapat melayani operasional pesawat jenis ATR-72, taxiway 23 m x 165 m dan apron 367,5 m x 100 m. Sedangkan pada sisi darat, bandara ini memiliki terminal penumpang seluas 6.320 m2. Kristi meminta jajarannya untuk terus meningkatkan fasilitas keamanan dan keselamatan penerbangan di bandara tersebut.
Baca Juga: Soal Rencana Pengembangan dan Pembangunan Bandara, Ini Penjelasan Kemenhub "Saya juga perintahkan agar area sisi udara bandara tetap steril dari halangan dan hambatan. Untuk itu perlu pagar pembatas yang rapi dan rapat karena menyangkut safety, sehingga maskapai penerbangan juga merasa aman apabila beroperasi di bandara tersebut," ujarnya. Selain itu, Kristi juga meminta pengelola bandara untuk selalu memperhatikan kebersihan dan melakukan penghijauan di area bandara baik di sisi darat maupun sisi udara. "Kebersihan, keindahan dan penghijauan itu perlu karena termasuk pelayanan, agar para pengguna jasa transportasi udara betah dan nyaman di bandara," tutur Kristi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .