JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) siap memulai konstruksi pembangunan gedung radar Jakarta Automated Air Traffic Services-II (JAATS-II) senilai Rp 362 miliar. Gedung itu berada di atas lahan seluas 7,8 hektare (ha) di kawasan Bandara Soekarno Hatta (Soetta) milik PT Angkasa Pura (AP) II. Menurut Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, pembangunan gedung JAATS-II ini sejalan dengan pengadaan sistem radar baru di Bandara Soetta yang kini sedang dalam proses tender oleh AP II. Pembangunan radar baru bernama JAATS ini akan dilakukan Ditjen Perhubungan Udara Kemhub dengan dana dari APBN sebagai instansi penyedia gedung dan AP II sebagai penyedia peralatan. "Proses pembangunan gedung terus berlanjut. Kami targetkan ahir bulan akan diresmikan pembangunannya oleh Menteri Perhubungan," kata Bambang, Senin (19/3). Dalam berbagai kesempatan, Kemhub memasang target bisa melakukan pemancangan tiang pertama pada Senin, 19 Maret 2012. Namun, lantaran terdapat kendala perizinan dengan pihak pemerintah daerah, rencana pemancangan tiang pembangunan ini mundur hingga akhir bulan Maret ini.
Kemenhub mulai bangun gedung radar JAATS II
JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) siap memulai konstruksi pembangunan gedung radar Jakarta Automated Air Traffic Services-II (JAATS-II) senilai Rp 362 miliar. Gedung itu berada di atas lahan seluas 7,8 hektare (ha) di kawasan Bandara Soekarno Hatta (Soetta) milik PT Angkasa Pura (AP) II. Menurut Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, pembangunan gedung JAATS-II ini sejalan dengan pengadaan sistem radar baru di Bandara Soetta yang kini sedang dalam proses tender oleh AP II. Pembangunan radar baru bernama JAATS ini akan dilakukan Ditjen Perhubungan Udara Kemhub dengan dana dari APBN sebagai instansi penyedia gedung dan AP II sebagai penyedia peralatan. "Proses pembangunan gedung terus berlanjut. Kami targetkan ahir bulan akan diresmikan pembangunannya oleh Menteri Perhubungan," kata Bambang, Senin (19/3). Dalam berbagai kesempatan, Kemhub memasang target bisa melakukan pemancangan tiang pertama pada Senin, 19 Maret 2012. Namun, lantaran terdapat kendala perizinan dengan pihak pemerintah daerah, rencana pemancangan tiang pembangunan ini mundur hingga akhir bulan Maret ini.