KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Laut mengoptimalisasikan penyelenggaraan Tol Laut dengan mengintegrasikan program tol laut dengan program Rumah Kita (Sentra Logistik) di tahun 2018. Hal tersebut dilakukan agar sasaran penyelenggaraan tol laut yaitu mengurangi disparitas harga antara Indonesia Bagian Barat dan Indonesia Bagian Timur. Direktur Lalu lintas dan Angkutan Laut, Dwi Budi Sutrisno mengungkapkan penyelenggaraan tol laut tahun 2018 akan diintegrasikan dengan program Rumah Kita. "Sebanyak 19 lokasi Rumah Kita atau sentra logistik disiapkan sebagai gudang logistik barang pokok dan penting yang menampung dan mendistribusikan barang logistik di wilayahnya," kata Dwi Budi dalam keterangan resminya, Senin (29/1).
Adapun penanggungjawab Rumah Kita adalah BUMN di bidang transportasi laut seperti PT Pelindo I untuk wilayah Nias dan Mentawai, PT Pelindo II (Natuna dan Tahuna), PT Pelindo III (Dompu, Waingapu, Rote dan Kalabahi), PT Pelindo IV (Nabire, Tobelo, Sebatik, Tidore dan Sangatta/Lhoktuan), PT Pelni di Morotai, Saumlaki, Manokwari dan Timika, serta PT. ASDP untuk Merauke dan Namlea. Masing-masing Penanggungjawab Rumah Kita memiliki tugas menyiapkan rencana kerja dan fasilitas yang dibutuhkan untuk program Rumah Kita serta berkoordinasi dengan Pemda serta stakeholder terkait dengan kebutuhan dan pendistribusian barang pokok dan penting di daerah sekitar lokasi Rumah Kita khususnya daerah 3TP (Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan). Lebih lanjut, Dwi mengatakan di tahun 2018, program Rumah Kita menjadi bagian penting dari aspek pengendalian disparitas harga. "Perlu keterlibatan serta komitmen BUMN logistik yang lebih besar dalam membangun dan memaksimalkan program Rumah Kita guna menyukseskan program tol laut yaitu dengan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah melalui BUMD atau Koperasi di samping dominasi penggunaan ruang muat oleh BUMN logistik," kata Dwi. Di samping itu, untuk mencegah monopoli dan menjaga jenis muatan yang diangkut serta agar subsidi Pemerintah di program tol laut dapat tepat sasaran maka Ditjen Perhubungan Laut menyiapkan aplikasi Informasi Muat Ruang Kapal (IMRK) berisikan kuota dan prioritas muatan, jadwal, standar pelayanan serta penyediaan data valid dan lengkap untuk mempermudah pengambilan keputusan yang tepat dan accountable. "IMRK ini sangat bermanfaat untuk operator kapal juga pemilik barang yang akan mendukung kesuksesan penyelenggaraan program tol laut," kata Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri, Wisnu Handoko. Bagi operator, dengan IMRK ini diharapkan dapat mengurangi biaya pemasaran, efisien dan transparan, mengurangi risiko dan pelayanan online 24/7.
Sementara itu, bagi pemilik barang akan mendapatkan kenyamanan 24/7, fleksibilitas, proses yang mudah dan pelayanan berkualitas. "Dengan IMRK, subsidi Pemerintah akan tepat sasaran, efisien dan pelanggan akan datang kembali sehingga pelayanan tol laut yang berkelanjutan dapat terwujud," tutup Wisnu. Adapun IMRK juga merupakan aspek pengendalian disparitas harga melalui pemanfaatan data IMRK untuk pengawasan harga jual oleh distributor layer 1 dan 2. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto