KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan adanya kenaikan jumlah penumpang pesawat udara selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru). Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Maria Kristi Endah Murni mengatakan, jumlah penumpang untuk transportasi udara diprediksi akan mengalami peningkatan sebesar 52,7% dari tahun lalu. Adapun pada tahun 2021/2022 jumlah penumpang pada masa Nataru sebesar 2,37 juta penumpang. "Tahun ini diprediksi akan mencapai 3,62 juta penumpang, karena tidak ada pembatalan mobilitas pada penyelenggaraan Nataru 2022/2023," ujar Kristi dalam siaran pers, Kamis (8/12).
Meski tahun ini tidak ada pembatasan mobilitas pada penyelenggaraan Nataru, Kristi menghimbau kepada calon pengguna jasa transportasi udara untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan tetap memenuhi aturan persyaratan kesehatan yang berlaku. Seperti menunjukkan surat vaksin dosis ketiga (booster) dan selalu menggunakan masker selama penerbangan.
Baca Juga: Aturan Lengkap Naik Pesawat, Kereta Api, dan Kapal di Masa Nataru 2022 Khusus untuk meningkatkan pelayanan penumpang mulai dari
pre-flight, in flight dan
post flight, maka Ditjen Hubud melakukan langkah peningkatan pengawasan oleh seluruh direktorat teknis kepada semua
stakeholders penerbangan. Untuk memastikan kesiapan tersebut, Kemenhub akan melakukan inspeksi secara intensif dan berkala terhadap seluruh maskapai dan
stakeholders terkait lainnya. Hal ini agar operasi penerbangan dapat berjalan dengan selamat, aman dan nyaman. Lebih lanjut Kristi menyampaikan, pihaknya telah mempersiapkan strategi antisipasi sektor transportasi udara. Hal tersebut agar penyelenggaraan Nataru dapat berjalan lancar dan memenuhi aspek keselamatan, keamanan, kenyamanan penerbangan serta penerapan protokol kesehatan. Terdapat enam strategi antisipasi masa Nataru yang telah disiapkan. Yaitu menjaga dan meningkatkan pemenuhan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan serta protokol kesehatan. Lalu, peningkatan kapasitas angkutan udara
(supply side), menjaga pertumbuhan permintaan, peningkatan pelayanan penumpang, antisipasi kondisi kahar atau darurat. Serta komunikasi efektif dan masif kepada pengguna jasa transportasi udara.
Baca Juga: Blue Bird (BIRD) Bersiap Hadapi Momen Natal dan Tahun Baru 2023 Dalam hal peningkatan kapasitas angkutan udara, Ditjen Hubud mempersiapkan beberapa hal, diantaranya :
- Tambahan seat/kapasitas melalui tambahan penerbangan (extra flight) ataupun change bigger aircraft;
- Penambahan kesiapan jumlah armada;
- Penambahan kesiapan jumlah;
- Penambahan jam operasi bandara (extend/advance);
- Peningkatan utilisasi pesawat/jam utilisasi pesawat;
- Meniadakan pekerjaan di sisi udara.
Baca Juga: Kementerian PUPR Siapkan Sejumlah Ruas Tol yang Akan Dilintasi Saat Nataru Untuk mempersiapkan terjadinya pertumbuhan permintaan, Ditjen Hubud memastikan pengenaan tarif angkutan udara sesuai dengan regulasi penerapan tarif yang terjangkau
(dynamic pricing). Kemenhub mendorong maskapai untuk segera merealisasikan peningkatan angkutan udara, baik menambah kapasitas jumlah pesawat maupun menambah rute penerbangan. "Kami juga berharap adanya promo-promo yang diberikan oleh maskapai terutama untuk meningkatkan pariwisata," kata Kristi. Sebagai informasi, saat ini terdapat 402 unit pesawat yang
serviceable dan siap dioperasikan. Selain itu 51 bandara pantauan yang secara perhitungan trafik akan ada peningkatan pergerakan pesawat dan penumpang di masa Nataru. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati