Kemenhub prioritaskan pengembangan pelabuhan dan bandara



JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan memaksimalkan anggaran pada tahun 2011 terutama untuk pengembangan pelabuhan dan bandara guna memaksimalkan konektivitas Asean. Total pagu Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) dari Kemhub untuk tahun 2011 mencapai Rp 22,11 triliun atau meningkat 23,72% dari tahun sebelumnya. Menteri Perhubungan, Freddy Numberi mengatakan mayoritas anggaran pada tahun 2011 dialokasikan untuk daerah yaitu sekitar Rp 17 triliun sedangkan sisanya untuk pusat. Sedangkan untuk tiap sektor, anggaran Kemenhub pada tahun ini dialokasikan paling banyak untuk Ditjen Laut yang mendapatkan anggaran sebesar Rp 7,01 triliun. Ditjen Perhubungan Udara juga mendapatkan porsi anggaran yang cukup besar yaitu Rp 4,99 triliun. "Pengembangan pelabuhan dan bandara harus lebih baik untuk mendukung Asean Connectivity," ungkap Freddy usai acara penyerahan Dipa di Kemenhub, Jumat (31/12).Freddy mengatakan penyerahan DIPA untuk tahun anggaran 2011 dilakukan lebih cepat dari sebelumnya agar pelaksanaan kegiatan anggaran dapat lebih cepat. Bahkan sebelum akhir tahun 2010, unit yang sudah siap boleh melakukan proses lelang lebih awal. Ia mengatakan sudah ada beberapa lelang yang dilakukan baik untuk proyek lanjutan maupun proyek baru.Dirjen Pehubungan Udara, Herry Bhakti mengatakan anggaran pada tahun 2011 untuk Ditjen Perhubungan Udara akan dipergunakan untuk pengembangan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) yang ada. Di antaranya pada tahun ini, pemerintah akan membangun tiga bandara baru yaitu bandara Mamasa Baru di Sulawesi Barat, Toraja Baru di Buntukunik dan Moa di Maluku Tenggara Barat. Selain itu, pemerintah juga tengah mengembangkan 15 bandara lainnya di seluruh Indonesia. "Secara umum kami konsen untuk pengembangan bandara pada wilayah timur," ungkap Herry.Kemenhub menyiapkan anggaran sebesar Rp 928.11 miliar untuk angkutan perintis pada tahun 2011. Alokasi untuk sektor darat sebesar Rp 211,31 miliar yaitu untuk subsidi angkutan jalan perintis 157 trayek dengan pagu Rp 53.45 miliar dan subsidi angkutan penyeberangan perintis di 115 lintas penyeberangan perintis Rp 157.85 miliar.Sedangkan untuk sektor laut sebesar Rp 419.92 miliar. Dana itu dibagi untuk subsidi pelayanan 61 trayek angkutan laut Rp 279.23 miliar dan pembangunan baru dan lanjutan 9 unit kapal keperintisan Rp 140.68 miliar. Sementara untuk sektor udara sebesar Rp 296.88 miliar. Perinciannya untuk subsidi angkutan udara perintis sebanyak 132 rute dengan pagu Rp 284.84 miliar dan subsidi BBM sebanyak 4.028 drum dengan pagu Rp 12.04 miliar.Sementara pada tahun 2010, Freddy mengatakan realisasi daya serap anggaran Kemenhub mencapai 84%. Penyerapan anggaran itu meleset dari target mereka yang mencapai 87%. Menurut Freddy hal tersebut terjadi karena terhambat pencairan anggaran bertanda bintang (blokir), proses lelang yang harus diulang serta petunjuk operasional (PO) yang terkadang kurang tepat. Pada tahun 2011 sendiri, anggaran Kemenhub yang masih terblokir mencapai Rp 1,36 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: