Kemenhub Sambut Kedatangan Perusahaan Swasta Baru di Bisnis Jasa Pelabuhan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan bisnis jasa pelabuhan akan semakin ketat. Beberapa pemain baru di bisnis ini bermunculan. Terbaru, AKR Corporindo mendirikan anak usaha jasa pelabuhan yakni PT Berkah Bunker Service.

Selain itu, Grup CT melalui PT CTCorp Infrastruktur Indonesia juga saat ini memegang pelabuhan Patimban. Berikutnya, Indika juga memiliki anak usaha di bidang pelabuhan, PT Interport Mandiri Utama. Selain itu, ada juga PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT) milik Boy Thohir.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Adita Irawati mengatakan, bisnis pelabuhan saat ini memang marak, khususnya untuk yang bertatus terminal khusus atau terminal untuk kepentingan sendiri. Umumnya dimiliki badan usaha yang membutuhkan transportasi laut untuk rantai distribusinya.


Baca Juga: Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) Genjot Perluasan Lahan pada Semester II-2023

"Kami menyambut baik kehadiran swasta dalam bisnis ini selama mengikuti ketentuan yang berlaku khususnya terkait perizinan dan tata kelolanya," kata Adita saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (6/10).

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu (4/10), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mendirikan anak usaha baru. Pada 2 Oktober 2023, dua anak usaha AKRA yakni Anugerah Krida Retailindo dan Andahanesa Abadi mendirikan perusahaan yang bernama PT Berkah Bunker Sejahtera (BBS) yang berkedudukan di Kabupaten Gresik.

Berkah Bunker Sejahtera didirkan dengan tujuan untuk melaksanakan aktivitas kegiatan usaha pelayanan kepelabuhan laut. Adapun besaran modal dasar Berkah Bunker Sejahtera senilai Rp 40 miliar dengan jumlah modal ditempatkan sebesar Rp 10 miliar.

Salah satu perusahaan yang memiliki jasa pelabuhan, PT Meratus Line melalui Meratus Terminal Nusantara menyatakan industri logistik dan pelayaran di Indonesia memiliki kinerja yang baik jika dibandingkan industri sejenis di luar negeri.

Chief Executive Officer Meratus Line, Farid Belbouab menuturkan, dengan potensi bisnis yang besar, Meratus Line telah mengerahkan lebih dari 90 kapal dengan lebih dari 45 rute domestik termasuk internasional, serta 40 Container Logistic Center (CLC) yang aktif untuk mendukung logistik di Indonesia.

Baca Juga: Temas (TMAS) Rambah Bisnis Angkutan Energi

"Dalam bisnis ini, Meratus Line juga mengoperasikan beberapa terminal di bawah Meratus Terminal Nusantara. Salah satu pencapaian baru-baru ini adalah kemitraan Meratus Line dengan Sampoerna Kayoe," kata Farid saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (6/10).

Ia menerangkan, kerja sama ini terkait dengan peningkatan efisiensi dan produktivitas di Pelabuhan Mangole di Kabupaten Mangole, Maluku Utara, serta kemudahan pengangkutan bahan baku primer dan produk kayu olahan seperti triplek dan wood pellet.

Selain itu, kerja sama ini juga mengenai jasa pengiriman dengan tujuan untuk mempromosikan kayu olahan yang diproduksi secara menyeluruh dari Indonesia untuk pasar ekspor seperti Amerika Serikat, Eropa dan pasar Intra Asia.

Investor Relation PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) Reza Priyambada menuturkan, untuk berbisnis pelabuhan diperlukan investasi yang cukup besar mulai dari lahan dan mempersiapkan lahan untuk siap digunakan sebagai terminal. Lahan ini nantinya harus bisa menahan beban atas cargo.

"Kesiapan pelaku usaha dalam mempersiapkan pelabuhan menjadi hal yang penting bagi pelaku usaha yang ingin masuk di bisnis ini," kata Reza kepada Kontan.co.id, Jumat (6/10).

Baca Juga: AKRA Telah Menjual 29,6 Ha Lahan JIIPE Hingga September 2023

Selain itu, pemilihan lokasi juga berperan penting bagi pelaku usaha dan kapal yang akan berlabuh. Terakhir, kapasitas dan peruntukkan pelabuhan agar menjadi pertimbangan juga bagi pelaku usaha yang ingin masuk di bisnis ini. 

Ia menambahkan, tantangan bagi pelaku usaha yang ingin masuk di bisnis usaha ini di antaranya lokasi, kekuatan lahan yang digunakan untuk pelabuhan, aksesnya, dan biaya pemeliharaan pelabuhan, serta pelayanan yang akan diberikan kepada pelanggan.

Seperti diberitakan KONTAN sebelumnya, PT Temas Tbk (TMAS) melalui entitas anak perusahaan PT Temas Port juga sedang dalam proses penjajakan ekspansi pelabuhan ke Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.

Saat ini, TMAS sedang mempelajari beberapa aspek yang akan menjadi dasar pertimbangan ekspansi pelabuhan di IKN. Temas Port bisa saja membangun sendiri pelabuhan tersebut atau bekerja sama dengan pelabuhan yang sudah ada tetapi belum dikembangkan dengan optimal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .