Kemenhub Siapkan Insentif Bagi Industri Penerbangan, Ini Penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan, dalam wakti dekat bakal memberikan sejumlah program dan insentif bagi industri penerbangan. Hal tersebut dilakukan untuk meringankan beban operasional maskapai penerbangan yang tertekan lonjakan harga avtur.

Sekretaris Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Nur Isnin Istiartono menuturkan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan berbagai program stimulus maupun insentif guna membantu para maskapai penerbangan.

"Bagaimana kita bersama dr sisi pemerintah kita berupaya, dulu ada kita akan mengulang sudah mempersiapkan, berkomunikasi bagaimana ada relaksasi, ada stimulus atau insentif dari sisi pemerintah, termasuk perhubungan udara," ujar Isnin, dalam Diskusi Virtual yang digelar Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (APJPI), Minggu (17/7) malam.


Baca Juga: Asosiasi Penerbangan Minta Kenaikan Tarif Airport Tax Ditunda, Ini Alasannya

Lebih jauh, Isnin bilang bahwa program stimulus maupun insentif ini memang sangat diperlukan untuk menanggulangi kondisi saat ini. Terlebih saat ini beberapa maskapai pun sudah melakukan peningkatan harga jual tiket pesawat, sebagai imbas dari meroketnya harga bahan bakar.  

"Disampaikan apabila harga tiket melambung tinggi akan berdampak kepada bumerang ke industri penerbangan sendiri. Di sini bagaimana kita bersama-sama dari sisi pemerintah kita akan berupaya," kata dia.

Isnin tidak membeberkan lebih detail terkait insentif apa yang akan diberikan nantinya kepada para pelaku industri penerbangan. Namun dia menekankan bahwa dalam waktu dekat ini akan ada insentif baru yang dikeluarkan di industri penerbangan.

Baca Juga: Airport Tax Naik, INACA: Bisa Kurangi Minat Bepergian

"Dari sisi insentif juga kami sedang olah butuh waktu beberapa hari hingga satu minggu untuk ada yang bisa membantu rekan-rekan (maskapai penerbangan) semua agar sama-sama kita survive, karena kita saling membutuhkan dan negara juga membutuhkan rekan-rekan untuk melayani," jelasnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari