KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan bersama Korlantas Polri dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) serta
stakeholders terkait menggelar Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2024/1445 H Lintas Penyeberangan Merak - Bakauheni. Hal ini dalam rangka meningkatkan pelayanan angkutan penyeberangan dan mengantisipasi lonjakan arus libur Lebaran 2024/1445 H. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno mengatakan, kesiapan sarana dan prasarana perlu dipersiapkan dengan baik mengingat kemungkinan volume kendaraan akan meningkat dibandingkan tahun lalu. Mengingat pergerakan orang pada Angkutan Lebaran 2024 diprediksi naik sebesar 15% mengacu dari realisasi Angkutan Lebaran tahun 2023.
"Pada angkutan Lebaran tahun lalu V/C Ratio sebesar 0,57. Tahun ini diharapkan bisa lebih baik karena ada skema penundaan perjalanan dan juga
buffer zone," ujar Hendro dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/3).
Baca Juga: Menjaring Cuan Tahunan dari Perayaan Lebaran Direncanakan pada libur lebaran nanti ada beberapa pelabuhan perbantuan untuk memecah kepadatan kendaraan, seperti pengoperasian Pelabuhan Ciwandan, BBJ Bojonegara, BBJ Muara Pilu dan Pelabuhan Indah Kiat (
emergency) yang mengarah ke Pulau Sumatra. Pada tanggal 3 April 2024 pukul 00.00 WIB s.d 9 April 2024 pukul 24.00 WIB penumpang pejalan kaki, kendaraan golongan IV a s.d golongan VI a akan melalui Pelabuhan Merak. Sedangkan Pelabuhan Ciwandan akan melayani kendaraan Golongan I, II, II, VIb dan VII. Untuk Pelabuhan BBJ Bojonegara akan berfokus pada kendaraan Golongan VIII dan IX.
Baca Juga: Daftar Mudik Gratis Sepeda Motor Naik Kapal Laut di https://mudikgratis.dephub.go.id/ Nantinya saat pembelian tiket melalui Ferizy baik angkutan orang ataupun angkutan barang sudah akan tercantum lokasi pemberangkatan dari Pelabuhan Merak, Ciwandan atau BBJ Bojonegara. Sehingga diharapkan tidak ada kendaraan yang memasuki Pelabuhan yang tidak sesuai peruntukannya. "Lintas Merak-Bakauheni rencananya akan dioperasikan 55 kapal (ekspres dan reguler), sementara lintas Ciwandan - Bakauheni disiapkan 10 kapal dan BBJ - Muara Pilu akan dilayani 5 kapal," ujar Hendro. Dia menambahkan melihat situasi dan kondisi cuaca seperti sekarang ini, apabila kapal tidak dimungkinkan untuk berlayar harap semua petugas di lapangan berkoordinasi dan kolaborasi. Agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di satu titik dan apabila dibutuhkan kapal tambahan segera untuk disiapkan. Di samping itu pada sektor transportasi kereta api yang semula stasiun pemberhentian akhirnya adalah Stasiun Merak dialihkan menjadi ke Stasiun Cilegon. Nantinya akan ada shuttle bus untuk pengguna jasa yang dilayani secara gratis.
Baca Juga: Libur Lebaran 2024, Garuda Group Siapkan 1,4 Juta Kursi Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan menyetujui bahwa pentingnya koordinasi dan kolaborasi untuk pengelolaan angkutan lebaran yang lebih baik di tahun ini, salah satu buktinya adalah dengan penetapan Surat Keputusan Bersama (SKB). Korlantas Polri telah menyiapkan beberapa Cara Bertindak (CB) untuk mengatur arus lalu lintas yang ke arah Pelabuhan Penyeberangan baik di wilayah Banten atau Lampung. "Diharapkan nanti di lapangan semua petugas bisa berkoordinasi dan membantu masyarakat untuk mengarahkan Pelabuhan yang akan dituju sesuai yang tertera pada tiket," paparnya. Pihaknya akan melakukan koordinasi di beberapa titik
delaying system dan
buffer zone yang disediakan oleh PT ASDP. Seperti di Rest Area KM 43 A dan KM 68 A pada ruas Jalan Tol Tangerang - Merak serta lahan PT. Munic Line pada ruas jalan Cikuasa Atas.
Baca Juga: Ada 3 Badai Siklon, Cuaca Hujan Lebat & Siaga Bencana di Daerah Ini hingga 18 Maret Sementara itu, Direktur Utama PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi menuturkan untuk mengantisipasi kemacetan diharapkan para pengguna jasa bisa membeli tiket Ferizy jauh-jauh hari atau maksimal di H-1 hari keberangkatan. Ia menyampaikan pihaknya pun memberlakukan pembatasan pembelian tiket dengan radius larangan. "Untuk pembelian tiket Pelabuhan Merak sejauh 4.71 KM dari titik tengah pelabuhan terluar dan pelabuhan Bakauheni sejauh 4.24 KM dari titik tengah pelabuhan terluar," kata Ira. Ira mengharapkan seluruh
stakeholders dapat membuat skenario simulasi terkait cuaca ekstrem dan juga skenario operasional mengingat kemungkinan adanya peristiwa-peristiwa yang mungkin terjadi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati