JAKARTA. Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perkeretaapian akan membangun enam gardu (substation) listrik aliran atas (LAA) dan merehabilitasi tujuh gardu LAA lama di jaringan kereta api (KA) Jabodetabek. Pembangunan dan rehabilitasi ini diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2011 ini.Keseluruhan pembangunan dan rehabilitasi ini diperkirakan akan menelan biaya sebesar Rp 250 miliar. Rinciannya, satu gardu baru dengan kapasitas 3000-6000 KW menelan biaya sekitar Rp 30 miliar. Sedangkan untuk satu gardu yang direhabilitasi menghabiskan biaya sekitar Rp 10 miliar.Direktur Prasarana Perkeretaapian, Arief Heryanto, mengatakan, pembangunan dan rehabilitasi ini bertujuan meningkatkan daya dan keandalan LAA yang digunakan untuk KRL Jabodetabek untuk mengantisipasi rencana penambahan jumlah KRL yang akan beroperasi tahun 2012. "Akan ada sekitar penambahan 40 unit KA dari pemerintah dan sekitar 100 unit KA KRL," ujar Arief.Pembangunan gardu baru ini akan berlokasi di Bojonggede, Depok, Lenteng Agung, Pasar Minggu, Pasar Senen dan Cicayur. Sedangkan lokasi gardu listrik yang terkena rehabilitasi berlokasi di Citayam, Cilebut, Kedungbadak, Jatinegara, Karet, Limo, Jurangmangu. Kemenhub akan merehabilitasi tujuh gardu lama dengan memadamkan tiga gardu listrik sementara secara bergantian mulai 19 Oktober 2011 hingga 29 Oktober 2011. Gardu listrik yang akan mengalami pemadaman adalah Gardu Listrik Citayam pada 17-29 November 2011, Gardu Listrik Cilebut pada 3-11 November dan Kedung Badak pada 19-31 Oktober. "Beberapa komponen vital dari gardu listrik tersebut sudah tidak berfungsi dan harus segera diganti, sehingga perlu dilakukan pemadaman," kata Arief.Saat ini, sebanyak 39 gardu listrik bertegangan 1.500 Vdc dan total daya 105.500 KW yang digunakan untuk mengoperasikan KRL di Jabodetabek. Dengan penambahan enam gardu baru akan menambah kapasitas hingga 22000 KW.Pembatalan jadwal KAImbas pemadaman sementara tiga gardu listrik itu membuat sedikitnya 29 jadwal perjalanan KA perhari di Jabodetabek untuk lintas Jakarta-Bogor dan sebaliknya yang dibatalkan.Kepala Humas PT Kereta Api Daerah Operasi 1, Mateta Rijalulhaq, menjelaskan, dari 29 jadwal perjalanan KA itu ada 9 KA yang melakukan setengah perjalanan. Misalnya KA tujuan Jakarta-Bogor hanya sampai Jakarta-Depok. "Mengenai jadwal kereta yang akan dibatalkan PT KAI masih menunggu konfirmasi dari Ditjen Perkeretaapian Kemenhub," kata Mateta. Pembangunan dan rehabilitasi gardu listrik ini sebagai upaya menambah kebutuhan transportasi massal, khususnya masyarakat pengguna jasa angkutan KRL di wilayah Jabodetabek yang terus bertambah. Saat ini ada sekitar 400.000 penumpang yang diangkut setiap hari. "Pada 2019 targetnya penumpang bisa naik hingga 1,2 juta penumpang dalam sehari," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kemenhub siapkan Rp 250 miliar untuk tambah jaringan listrik KRL
JAKARTA. Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perkeretaapian akan membangun enam gardu (substation) listrik aliran atas (LAA) dan merehabilitasi tujuh gardu LAA lama di jaringan kereta api (KA) Jabodetabek. Pembangunan dan rehabilitasi ini diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2011 ini.Keseluruhan pembangunan dan rehabilitasi ini diperkirakan akan menelan biaya sebesar Rp 250 miliar. Rinciannya, satu gardu baru dengan kapasitas 3000-6000 KW menelan biaya sekitar Rp 30 miliar. Sedangkan untuk satu gardu yang direhabilitasi menghabiskan biaya sekitar Rp 10 miliar.Direktur Prasarana Perkeretaapian, Arief Heryanto, mengatakan, pembangunan dan rehabilitasi ini bertujuan meningkatkan daya dan keandalan LAA yang digunakan untuk KRL Jabodetabek untuk mengantisipasi rencana penambahan jumlah KRL yang akan beroperasi tahun 2012. "Akan ada sekitar penambahan 40 unit KA dari pemerintah dan sekitar 100 unit KA KRL," ujar Arief.Pembangunan gardu baru ini akan berlokasi di Bojonggede, Depok, Lenteng Agung, Pasar Minggu, Pasar Senen dan Cicayur. Sedangkan lokasi gardu listrik yang terkena rehabilitasi berlokasi di Citayam, Cilebut, Kedungbadak, Jatinegara, Karet, Limo, Jurangmangu. Kemenhub akan merehabilitasi tujuh gardu lama dengan memadamkan tiga gardu listrik sementara secara bergantian mulai 19 Oktober 2011 hingga 29 Oktober 2011. Gardu listrik yang akan mengalami pemadaman adalah Gardu Listrik Citayam pada 17-29 November 2011, Gardu Listrik Cilebut pada 3-11 November dan Kedung Badak pada 19-31 Oktober. "Beberapa komponen vital dari gardu listrik tersebut sudah tidak berfungsi dan harus segera diganti, sehingga perlu dilakukan pemadaman," kata Arief.Saat ini, sebanyak 39 gardu listrik bertegangan 1.500 Vdc dan total daya 105.500 KW yang digunakan untuk mengoperasikan KRL di Jabodetabek. Dengan penambahan enam gardu baru akan menambah kapasitas hingga 22000 KW.Pembatalan jadwal KAImbas pemadaman sementara tiga gardu listrik itu membuat sedikitnya 29 jadwal perjalanan KA perhari di Jabodetabek untuk lintas Jakarta-Bogor dan sebaliknya yang dibatalkan.Kepala Humas PT Kereta Api Daerah Operasi 1, Mateta Rijalulhaq, menjelaskan, dari 29 jadwal perjalanan KA itu ada 9 KA yang melakukan setengah perjalanan. Misalnya KA tujuan Jakarta-Bogor hanya sampai Jakarta-Depok. "Mengenai jadwal kereta yang akan dibatalkan PT KAI masih menunggu konfirmasi dari Ditjen Perkeretaapian Kemenhub," kata Mateta. Pembangunan dan rehabilitasi gardu listrik ini sebagai upaya menambah kebutuhan transportasi massal, khususnya masyarakat pengguna jasa angkutan KRL di wilayah Jabodetabek yang terus bertambah. Saat ini ada sekitar 400.000 penumpang yang diangkut setiap hari. "Pada 2019 targetnya penumpang bisa naik hingga 1,2 juta penumpang dalam sehari," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News