KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana menggelar pertemuan pada Selasa (26/11), membahas potensi kolaborasi dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan perbaikan gizi masyarakat melalui pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Raja Juli Antoni menyatakan siap menjalankan target swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Ia bilang, sektor kehutanan melalui program perhutanan sosial dapat menjadi tulang punggung bagi pemenuhan swasembada pangan.
"Kami di Kementerian Kehutanan secara serius mendukung visi besar Pak Presiden Prabowo Subianto untuk swasembada pangan dan makan bergizi gratis ini. Terkait hal itu, kami memiliki program perhutanan sosial," ujar Raja Juli dalam keterangan pers, Selasa (26/11).
Baca Juga: Badan Gizi Nasional Koreksi Pernyataan Hashim Soal Makan Bergizi Gratis Raja Juli menyampaikan ada 8 juta hektare yang sudah diredistribusi kepada masyarakat. Dan masih ada sisa 7 juta hektare lagi lahan yang bisa dimanfaatkan. "Dari 8 juta hektare tersebut perlu diintensifikasi. Kemudian, bagaimana kemudian area 8 juta ini dapat dihubungkan dengan area kerja Badan Gizi Nasional," katanya. Raja Juli menegaskan setidaknya ada dua hal yang akan berjalan. Pertama, untuk program makan bergizi gratis ini akan sukses. Dalam artian, delivery-nya kepada ibu hamil dan anak-anak. "Pada saat bersamaan, ini menjadi salah satu tujuan besar Pak Prabowo membuat ekonomi di petani, di masyarakat bawah, di ujung-ujung pulau-pulau di Indonesia itu menggeliat. Karena ada aktivitas ekonomi," terang Raja Juli. Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menambahkan, pertemuan ini membuka peluang baru untuk menyelaraskan program gizi dengan perhutanan sosial. Ia juga menyampaikan hutan Indonesia banyak menyimpan potensi untuk memproduksi pangan. Jadi ketika nanti ada hasil produksi, maka akan dibutuhkan siapa yang bisa menyerap hasil dari produksi tersebut. "Badan Gizi hadir nanti di lokasi-lokasi itu menjadi off-taker ke depan bagi produk-produk yang dikembangkan di perhutanan sosial. Dan produknya akan kita deliver untuk makan bergizi untuk ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, anak sekolah dari PAUD sampai SMA," jelas Dadan. Badan Gizi melihat sudah ada beberapa perhutanan sosial yang sudah sangat produktif. "Nanti akan kami dukung dengan kehadiran satuan pelayanan di wilayah-wilayah tersebut," ucap Dadan.
Baca Juga: Kementerian Kelautan dan Perikanan Memulai Simulasi Program Makan Gizi Gratis Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat