JAKARTA. Kementerian Kesehatan berencana menambah anggaran dalam program Jamkesmas dan Jampersal. Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu & Anak Kemenkes Slamet Riyadi Yuwono mengatakan, ada rencana memotong anggaran sebesar 28% dari total anggaran yang mencapai Rp28 triliun. Pemotongan dilakukan pada pos biaya rapat atau perjalanan dinas. Namun Slamet mengaku belum mengetahui berapa besaran dana yang dipangkas. "Kami masih menunggu rapat selanjutnya bersama Komisi IX DPR," ujar Slamet di gedung Kemenkes, Jumat (16/3).Kendati demikian, hingga saat ini Kemenkes belum ada rencana memotong anggaran program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Oleh karena itu akan mengefektifkan kinerja dan perjalanan dinas agar tidak boros. "Anggaran yang bersentuhan langsung tidak akan dipotong," jelasnya.Penambahan anggaran dalam Jamkesmas dan Jampersal ini juga mendapat dukungan dari anggota Komisi IX DPR Soebagyo Partodihardjo. Ia mengaku sangat tidak setuju jika semua kementerian dipotong rata akibat kenaikan BBM seperti yang diperintahkan menteri keuangan. Soebagyo meminta Bappenas agar menentukan skala prioritas terhadap pemotongan anggaran kementerian, terutama yang berpengaruh langsung kepada masyarakat. "Tak bisa semua kementerian dipotong 10% anggarannya," ujar Soebagyo.Komisi IX, kata dia, akan mendorong agar anggaran Kemenkes ditambah karena sangat bersentuhan dengan masyarakat. "Kami mendukung agar Kemenkes menambah anggaraannya agar membantu masyarakat," papar Soebagyo.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kemenkes akan tambah anggaran Jamkesmas
JAKARTA. Kementerian Kesehatan berencana menambah anggaran dalam program Jamkesmas dan Jampersal. Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu & Anak Kemenkes Slamet Riyadi Yuwono mengatakan, ada rencana memotong anggaran sebesar 28% dari total anggaran yang mencapai Rp28 triliun. Pemotongan dilakukan pada pos biaya rapat atau perjalanan dinas. Namun Slamet mengaku belum mengetahui berapa besaran dana yang dipangkas. "Kami masih menunggu rapat selanjutnya bersama Komisi IX DPR," ujar Slamet di gedung Kemenkes, Jumat (16/3).Kendati demikian, hingga saat ini Kemenkes belum ada rencana memotong anggaran program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Oleh karena itu akan mengefektifkan kinerja dan perjalanan dinas agar tidak boros. "Anggaran yang bersentuhan langsung tidak akan dipotong," jelasnya.Penambahan anggaran dalam Jamkesmas dan Jampersal ini juga mendapat dukungan dari anggota Komisi IX DPR Soebagyo Partodihardjo. Ia mengaku sangat tidak setuju jika semua kementerian dipotong rata akibat kenaikan BBM seperti yang diperintahkan menteri keuangan. Soebagyo meminta Bappenas agar menentukan skala prioritas terhadap pemotongan anggaran kementerian, terutama yang berpengaruh langsung kepada masyarakat. "Tak bisa semua kementerian dipotong 10% anggarannya," ujar Soebagyo.Komisi IX, kata dia, akan mendorong agar anggaran Kemenkes ditambah karena sangat bersentuhan dengan masyarakat. "Kami mendukung agar Kemenkes menambah anggaraannya agar membantu masyarakat," papar Soebagyo.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News