Kemenkes: Antisipasi Lonjakan kasus Covid-19, 12,4 Ton Suplai Oksigen Telah Disiapkan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, belajar dari kasus lonjakan Covid-19 varian delta pada tahun lalu, kini telah disiapkan kecukupan obat dan juga oksigen.

Siti Nadia Tarmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, ada sekitar 12,4 ton suplai oksigen yang telah disiapkan pemerintah.

"Belajar setidaknya dari situasi delta kita siapkan supply oksigen kesiapan isotank, suplai 12,4 ton oksigen perhari, kecukupan obat-obatan termasuk adanya molnupiravir dan paxlovid," kata Nadia kepada Kontan.co.id, Rabu (2/2).

Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Pilihan untuk Perdagangan Kamis (3/2)

Adapun saat ini tingkat keterisian tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di Rumah Sakit secara nasional yaitu 16%.

Untuk enam provinsi dengan tingkat kasus aktif tinggi, pencegahan transmisi lokal adanya varian omicron dilakukan melalui koordinasi kepada pemerintah daerah melalui Inmendagri.

"Di Inmendagri sudah jelas level PPKM dan apa saja yang harus dilakukan kabupaten/kota termasuk percepatan vaksinasi, disiplin prokes, peningkatan testing dan tracing, pengurangan mobilitas, penggunaan PeduliLindungi," jelasnya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta dilakukan pencegahan transmisi lokal, terutama di enam provinsi yang menjadi penyumbang kasus aktif yang terbesar.

"Betul-betul harus dimonitor dengan ketat, tetapi juga masyarakat ditenangkan dan tidak usah panik, tapi harus tetap waspada," dikutip dari website Sekretariat Kabinet, Selasa (1/2).

Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 per 1 Februari 2022 enam provinsi yang menduduki posisi kasus aktif terbesar ialah, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Bali, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca Juga: Jumlah Kunjungan Wisman Sepanjang Tahun 2021 Anjlok 61,57% yoy

Kemudian juga disiplin protokol kesehatan bersama TNI dan Polri, terutama pelaksanaan 3M yang masif dan juga pelacakan kontak erat terus ditingkatkan.

Adapun di bagian di hilir, Jokowi meminta sosialisasi, edukasi yang masif untuk masyarakat yang positif tanpa gejala, untuk melakukan karantina mandiri dengan konsultasi dokter secara mandiri di puskesmas, di faskes atau melalui telemedicine.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto