KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia berhasil dalam penanganan COVID-19 di sepanjang 2022. Hal tersebut ditegaskan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Kamis (5/1/2023). 

Melansir laman infopublik.id, Budi Gunadi membeberkan bahwa sektor kesehatan berhasil mencatatkan berbagai capaian positif sepanjang 2022. Sebut saja dari penanganan pandemi COVID-19, vaksinasi COVID-19, hingga transformasi kesehatan.

Untuk penanganan pandemi, Budi Gunadi menyebutkan bahwa negara kita sukses dalam penanganan pandemi COVID-19 di 2022.

Sebagai bukti, Budi menunjukkan sejumlah fakta. Salah satunya, sejak mengalami puncak Omicron pada Februari 2022 lalu, Indonesia mampu mengendalikan berbagai varian baru yang terus berkembang selama 2022.

“Adanya gelombang baru sesudah Omicron ternyata tidak membuat adanya lonjakan baru. Di beberapa negara besar mengalami kenaikan, tapi di Indonesia tidak,” kata Menkes Budi.

Baca Juga: Kemkes & Satgas Covid-1 Jelaskan Soal RI Belum Memperketat Kedatangan Turis China

Ia membeberkan, ada dua upaya yang dilakukan Kemenkes untuk mengatasi hal ini. Pertama, peningkatan kapasitas testing, tracing, dan treatment.

Kedua, percepatan vaksinasi COVID-19 baik dosis lengkap maupun booster yang mulai diberikan pada 12 Januari 2022 lalu.

Bukti lain bahwa Indonesia sukses dalam menangani penyebaran COVID-19 adalah dicabutnya status PPKM di seluruh Indonesia oleh Presiden Joko Widodo pada 30 Desember 2022 lalu. Kemudian dilanjutkan dengan penutupan RSDC Wisma Atlet Kemayoran pada 31 Desember 2022.

Baca Juga: 3 Alasan Mengapa Gelombang Covid-19 Terbaru China Memicu Kepanikan Global

Selain penanganan pandemi, pada saat yang sama Kemenkes berupaya membangun kembali sistem kesehatan Indonesia yang sempat porak poranda akibat hantaman pandemi COVID-19.

Kemenkes menginisiasi transformasi kesehatan enam pilar yang merupakan program prioritas Menkes Budi. 

Adapun keenam pilar tersebut diantaranya:

1. Transformasi layanan primer 2. Transformasi layanan rujukan 3. Transformasi sistem ketahanan kesehatan  4. Transformasi sistem pembiayaan kesehatan 5. Transformasi sumber daya manusia (SDM) kesehatan 6. Transformasi teknologi kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie