MOMSMONEY.ID - Kementerian Kesehatan baru saja meluncurkan Gerakan Anak Sehat sebagai upaya untuk mencegah anak-anak mengalami stunting yakni gangguan pertumbuhan yang dapat menurunkan kecerdasan. "Gerakan ini bertujuan untuk memicu masyarakat lebih peduli untuk mencegah stunting dan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjadi relawan," tutur Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dikutip dari situs Kemenkes, Selasa (31/10). Adapun, Gerakan AGerakan Anak Sehat merupakan inisiatif dan kontribusi nyata dari masyarakat untuk masyarakat. Di sini, Kementerian Kesehatan berperan untuk memastikan intervensi dan pemantau pertumbuhan.
Pencegahan stunting menjadi salah satu faktor utama agar Indonesia mendapatkan bonus demografi pada 2030. Jika di Indonesia masih banyak stunting, kemungkinan akan gagal mendapatkan bonus demografi karena banyak usia produktif nantinya yang sakit atau mengalami penurunan kecerdasan. Budi pun mengatakan, bahwa Indonesia harus fokus pada sumber daya manusia, dan SDM tersebut harus produktif. "Itu sebabnya dalam tujuh tahun ke depan kita harus pastikan anak-anak kita sehat dan pintar,” ujarnya.
Baca Juga: Upaya Promosi UMKM Menggunakan Video Pendek di Platform SnackVideo Gerakan Anak Sehat pun dilakukan untuk meningkatkan kolaborasi lintas sektor dan multipihak dalam upaya pencegahan stunting sejak dini. Pilot kegiatan dilaksanakan di Provinsi DKI Jakarta dan selanjutnya akan diperluas pada 85 kabupaten/kota di 10 provinsi yang tidak mendapatkan alokasi anggaran DAK Non Fisik 2023 untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal. Gerakan Anak Sehat mengusung tema ‘Bersama Cegah Stunting’ dengan upaya utama dilakukan dengan memberikan makan tambahan bagi Balita dengan berat badan yang tidak ada kenaikan pada penimbangan 2 kali berturut-turut (balita T), balita berat badan kurang (underweight) dan balita gizi kurang yang mendapatkan makanan tambahan berbahan pangan lokal yang kaya protein seperti telur, daging dan ikan.
Pencegahan juga dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan keluarga dalam praktik pemberian makan bergizi seimbang serta pemantauan tumbuh kembang balita. Adapun berbagai pihak yang berkontribusi dalam Gerakan Anak Sehat seperti yang dilakukan APINDO di 3 lokasi, yaitu Kota Serang, Kab. Bogor dan Kab. Purbalingga. Kemudian OASE KIM yang telah melaksanakan GAS di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Selanjutnya, Benih Baik bersama PP Aisyiyah, Save The Children, Persagi DKI Jakarta, IAKMI, PP Muhammadiyah, Rumah Sigap Tanoto Foundation dan Fatayat NU yang didukung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk Implementasi di 8 kecamatan dan 12 kelurahan di DKI Jakarta. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Lidya Yuniartha