Kemenkes sebut 85% vaksin Covid-19 telah terdistribusi ke daerah



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Plt Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Ade Anaya mengatakan, per 23 Agustus 2021 pemerintah telah merilis 130,3 juta vaksin Covid-19 dari berbagai sumber.

Dimana 116,4 juta dosis vaksin atau 85% telah didistribusikan ke daerah, dengan rincian berdasarkan jenisnya ialah, 4,8 juta dosis Coronavac, 85,9 juta dosis vaksin Biofarma.

Kemudian 1,5 juta dosis vaksin Pfizer, 15,9 juta dosis vaksin Astrazeneca, 7,5 juta dosis vaksin Moderna dan 499.886 dosis vaksin Sinopharm.


"Pemerintah memiliki tambahan vaksin covid sebanyak 5,8 juta dosis yang segera akan didistribusikan ke daerah. Karena ini baru datang, karena kalau vaksin baru datang tidak bisa didistribusikan harus diberikan nomor batch di Indonesia tapi ini hanya membutuhkan waktu beberapa hari kemudian segera akan kita distribusikan," jelas Ade dalam konferensi pers virtual Kementerian Kesehatan, Selasa (24/8).

Baca Juga: Jokowi tinjau vaksinasi pelajar di Samarinda

Selain itu, ada 8,1 juta dosis vaksin sedang dalam tahap pengiriman ke daerah dan akan segera diterima pemerintah daerah. Maka dalam waktu dekat dipastikan pemerintah daerah akan mendapatkan pengiriman lebih dari 13 juta dosis vaksin Covid-19.

"Ke depannya sampai akhir 2021 jumlah vaksin yang diterima akan terus bertambah. Jadi nanti dari mulai Agustus, September, Oktober, November dan Desember kita akan menerima vaksin cukup banyak dengan berbagai merk," imbuhnya.

Pada bulan Agustus ini, Ade menambahkan, Pemerintah menargetkan akan kedatangan 67,6 juta dosis vaksin dari berbagai sumber. Misalnya, 19,8 juta dosis vaksin yang produksi Biofarma, 25 juta dosis produksi Coronavac, 15,9 juta dosis vaksin yang berasal dari jalur Covax.

Kemudian 2,2 juta dosis vaksin Astrazeneca dari jalur bilateral, 1,5 juta dosis vaksin Pfizer jalur bilateral, 2,5 juta dosis vaksin hibah bilateral dan 0,5 juta dosis vaksin Sinopharm.

Kemudian di bulan September, pemerintah menargetkan untuk mendapatkan lebih banyak lagi vaksin yaitu sekitar 80,7 juta dosis vaksin dari berbagai sumber.

Baca Juga: Anggaran kesehatan melonjak pada 2022, ini penjelasan Sri Mulyani

Dengan ketersediaan vaksin yang banyak pada bulan ini dan bulan depan, pemerintah berharap pemerintah daerah tidak lagi menahan stok vaksin. Pemerintah daerah diminta untuk menyegerakan pemanfaatan vaksin-vaksin yang ada.

Ade juga menghimbau, agar pemerintah daerah secara rutin melakukan pencatatan ketersediaan vaksin di daerahnya dalam website SMILE. Hal tersebut lantaran pemerintah pusat akan melakukan distribusi vaksin berdasarkan data ketersediaan yang ada di SMILE.

"Kalau tidak di-update maka akan terlihat stok masih tinggi, sehingga tentunya pengiriman vaksin akan diutamakan kepada daerah yang dengan jumlah vaksin yang sudah menipis atau sudah digunakan lebih cepat," paparnya.

Selanjutnya: Ingin keluar rumah? Sebelumnya pertimbangkan 3 hal ini, jangan anggap enteng

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli