MOMSMONEY.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak kemarau pada Juli dan Agustus 2024. Di tengah musim kemarau, masyarakat pun diimbau untuk mewaspadai kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi mengatakan, kemarau diperkirakan akan meningkatkan frekuensi gigitan nyamuk. Sebab, nyamuk akan sering menggigit ketika suhu meningkat. “Jadi, kita dapat penelitian, waktu suhunya 25 derajat celcius itu nyamuk menggigitnya 5 hari sekali. Tapi, kalau suhunya 20 derajat celcius, nyamuk akan menggigit 2 hari sekali. Ini dapat meningkatkan potensi kasus terjadi saat Juli dan Agustus saat suhu udara tinggi,” kata Imran seperti dikutip dari situs Kemenkes, Senin (17/6).
Kemenkes Sebut Ada Potensi Peningkatan Kasus DBD Saat Kemarau
MOMSMONEY.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak kemarau pada Juli dan Agustus 2024. Di tengah musim kemarau, masyarakat pun diimbau untuk mewaspadai kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi mengatakan, kemarau diperkirakan akan meningkatkan frekuensi gigitan nyamuk. Sebab, nyamuk akan sering menggigit ketika suhu meningkat. “Jadi, kita dapat penelitian, waktu suhunya 25 derajat celcius itu nyamuk menggigitnya 5 hari sekali. Tapi, kalau suhunya 20 derajat celcius, nyamuk akan menggigit 2 hari sekali. Ini dapat meningkatkan potensi kasus terjadi saat Juli dan Agustus saat suhu udara tinggi,” kata Imran seperti dikutip dari situs Kemenkes, Senin (17/6).