KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menambah regimen vaksin Indovac sebagai booster kedua untuk vaksin primer Pfizer, sebagai salah satu langkah memperkuat proteksi masyarakat dari sub varian Arcturus. Sebelumnya, regimen vaksin Indovac telah diberikan izin untuk digunakan sebagai booster kedua vaksin primer AstraZeneca. Penambahan regimen vaksin Covid-19 dosis lanjutan atau booster tersebut tertuang dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor IM.02.04/C/2034/2023.
Dosis booster vaksin Indovac
Vaksin booster kedua Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml. Vaksin booster Indovac diberikan dengan jarak 6 bulan sejak vaksinasi dosis booster pertama. Adapun pemberian vaksin dosis booster kedua Indovac bagi masyarakat bisa dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan atau pos pelayanan vaksinasi Covid-19. Pemberian booster atau dosis lanjutan dilakukan melalui dua mekanisme yaitu homolog dan heterolog. Homolog berarti memberikan dosis lanjutan (booster) dengan menggunakan jenis vaksin yang sama dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah diperoleh sebelumnya. Sementara itu, heterolog dilakukan dengan pemberian dosis lanjutan (booster) dengan menggunakan jenis vaksin berbeda dengan vaksin primer dosis lengkap yang sudah didapatkan sebelumnya. Daftar vaksin booster atau dosis lanjutan di Indonesia Saat ini, regimen dosis lanjutan (booster) yang bisa diberikan sebanyak 24 kombinasi sebagai berikut: - Vaksin primer Sinovac- AstraZeneca separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
- Pfizer separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
- Moderna dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Sinopharm dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Sinovac dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Zifivax dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Indovac dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Inavac dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
- Moderna separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
- Pfizer separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
- Astra Zeneca dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Indovac dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
- Pfizer dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml
- Moderna separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
- Astra Zeneca dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Indovac dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
- Moderna separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
- Pfizer separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml.
- Janssen (J&J) dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Pfizer dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml
- Moderna separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
- Sinopharm dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Zifivax dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
- Covovax dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.