KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan mencanangkan pemberian imunisasi
pneumokokus atau
pneumococcal conjugate vaccine PCV tingkat nasional untuk menjamin perlindungan bagi 4,6 juta anak dan balita dari penyakit berbahaya termasuk pneumonia atau radang paru. "Kita merencanakan imunisasi PCV secara nasional dengan sasaran sekitar 4,6 juta anak di seluruh Indonesia," terang Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu, Selasa (13/9). Dengan pencanangan ini, maka imunisasi PCV menjadi satu dari 14 jenis imunisasi yang wajib diberikan untuk anak-anak Indonesia.
Pada pelaksanaannya, penyuntikan imunisasi PCV dilakukan dengan cara
intramuskular atau injeksi di bagian paha kiri dengan dosis 0,5 ml. Pemberian imunisasi PCV diberikan sebanyak 3 dosis yakni saat anak berusia 2 bulan, 3 bulan dan 12 bulan sebagai imunisasi lanjutan.
Baca Juga: Kementerian Kesehatan Terbitkan Aturan Baru Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik Terkait dengan ketersediaan vaksin PCV, Dirjen Maxi memastikan kecukupan stok dan distribusi yang terjaga seiring dengan pencanangan nasional imunisasi PCV. Nantinya, imunisasi PCV bisa dilakukan di posyandu, puskesmas maupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya seperti rumah sakit, klinik, praktik mandiri dokter, praktik mandiri bidan, dan fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang memberikan layanan imunisasi. Dirjen Maxi menjelaskan bahwa sebelum ditetapkan sebagai imunisasi rutin, kebijakan pemberian imunisasi PCV di Indonesia telah dimulai sejak tahun 2017 di beberapa Kabupaten di Lombok Barat dan Lombok Timur. Pada tahun 2021, pemberian imunisasi PCV diperluas di beberapa provinsi diantaranya NTB, Bangka Belitung dan beberapa kabupaten/kota di Jawa Barat dan Jawa Timur.
Baca Juga: Perluas Layanan, SehatQ Buka Official Store di Sejumlah E-commerce Pemberian imunisasi PCV di beberapa daerah tersebut terbukti aman dan efektif menurunkan kasus baru pneumonia, namun demikian cakupannya masih sangat rendah. Untuk itu diperlukan upaya lebih masif lagi dengan mendorong penggunaan imunisasi PCV secara nasional serta menjalin kolaborasi dengan seluruh
stakeholder terkait. “Harapan kami seluruh provinsi sampai kabupaten/kota bisa melaksanakan imunisasi PCV ini, sehingga kami harapkan seperti daerah-daerah di NTB yang sudah melaksanakan imunisasi PCV, angka kesakitan dan angka kematian karena pneumonia menurun drastis,” harap Dirjen Maxi.
Baca Juga: Ciri-ciri dan Gejala Cacar Monyet dari Hari ke Hari yang Perlu Diwaspadai Selain dukungan dari daerah dan
stakeholder terkait, Dirjen Maxi menekankan bahwa pemahaman dan kesadaran orang tua terhadap pneumonia dan imunisasi PCV menjadi faktor yang sangat penting untuk mempercepat cakupan vaksinasi PCV. Pihaknya berharap melalui pencanangan imunisasi PCV tingkat nasional ini, tak hanya mendorong para orang tua untuk membawa anaknya menuju ke
fasyankes terdekat tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi para orang tua akan pentingnya pemberian imunisasi PVC pada anak dan balita. “Vaksinasi ini diberikan secara gratis. Kami harapkan orang tua bisa segera membawa anaknya ke fasyankes terdekat untuk mendapatkan imunisasi PCV sejak dini,” pungkas Dirjen Maxi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli