KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan melelang ulang 60 unit motor gede (moge) merk Royal Enfield Classic dengan kapasitas 359 cc dan 500 cc, yang direncanakan pada 28 Juli 2023 mendatang.

Lelang motor tersebut sebelumnya dijadwalkan bulan lalu, tetapi sempat batal karena terkendala teknis.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban menyampaikan, sejak motor Royal Enfield Classic dilelang melalui situs resmi www.lelang.go.id, banyak sekali masyarakat yang tertarik dengan ikut melakukan bidding atau menawar.

Baca Juga: Kementerian Keuangan Lelang 90 Aset Sitaan Pengemplang Pajak Senilai Rp 16,9 Miliar

Dia mencatat, terdapat 61.000 orang masuk ke laman www.lelang.go.id dan sebanyak 3.000 orang melakukan penawaran atau bidding.

Menurutnya, dengan banyaknya masyarakat yang mengakses situs dalam waktu bersamaan, membuat situs menjadi down. Sehingga pihaknya menghentikan sementara lelang tersebut, dan melakukan perbaikan terlebih dahulu.

“Motor ini lihat peminatnya cukup besar, belajar dari pengalaman yang bulan lalu, gara-gara trafficnya melonjak di luar perkiraan, ini kita persiapkan sebaik-baiknya dulu,” tutur Rio kepada awak media, Selasa (18/7).

Adapun lelang 60 unit moge Royal Enfield tersebut berasal dari kantor Bea dan Cukai Tanjung Priok melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta II.

Lelang dilakukan melalui sistem open bidding atau lelang terbuka secara daring di situs lelang.go.id. Secara rinci terdiri atas 40 unit Royal Enfield Classic 500CC dan 20 untuk Royal Enfield Classic 350CC.

Baca Juga: Makin Galak! Satgas BLBI Sita 3 Aset Jaminan Debitur Dana BLBI

Unit motor yang ditawarkan dengan berbagai macam warna, diantaranya Army Battle Green, Chrome Black, Squadron Blue, Stealth Black dan Gunmetal Grey. Moge tersebut ditawarkan dengan nilai limit mulai dari Rp 23 juta hingga Rp 27 juta, dengan nilai jaminan Rp 8 juta hingga Rp 10 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi