Kemenkeu Beberkan Penyebab Konsumsi Pemerintah Kurang Ngegas di Kuartal II-2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membeberkan penyebab konsumsi pemerintah pada kuartal II-2024 yang tak setinggi kuartal sebelumnya.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu mengatakan bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh perbedaan jadwal pembayaran tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 ASN.

"Memang jadwal belanjanya waktu itu berbeda dengan tahun ini. Tahun lalu untuk gaji ke-13 dan juga THR itu jatuhnya di kuartal II. Nah, tahun ini jatuhnya di sekitar kuartal I," ujar Febrio kepada awak media di Jakarta, Selasa (6/8).


Namun Febrio menyampaikan bahwa secara keseluruhan belanja pemerintah sudah sesuai dengan yang direncanakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Baca Juga: Kelas Menengah Makin Terpuruk, Ekonom Sarankan Pemerintah Pangkas Tarif PPN Jadi 9%

Febrio juga menyebut, belanja pemerintah juga tidak akan digenjot lebih agresif di sisa kuartal tahun ini. Hal ini dikarenakan outlook belanja pemerintah secara keseluruhan akan berada di atas target APBN.

"Sesuai dengan laporan sementara outlook kita adalah sekitar Rp 87 triliun di atas APBN-nya. Jadi sebenarnya tidak ada yang perlu digenjot. Ini adalah belanja yang sebenarnya sudah kita lakukan dengan baik dan dalam beberapa pos bahkan itu akan lebih tinggi dibandingkan APBN," katanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi pemerintah pada kuartal II-2024 tumbuh 1,42% year on year (YoY), dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 7,31%. Padahal pada kuartal I-2024, konsumsi pemerintah berhasil tumbuh 19,9%.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi