KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Keuangan mencatat, kebutuhan dukungan pendanaan untuk proses aksesi Indonesia menjadi anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) mencapai EUR 13,62 juta atau sekitar Rp 245,26 miliar periode 2024 hingga 2026 (Kurs 1 EUR Rp 18.000). Direktur Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan Kementerian Keuangan Masyita Crystallin menyampaikan, kebutuhan pendanaan untuk aksesi OECD ini dibagi menjadi tiga termin. “Yang menjadi perhatian soal aksesi OECD bahwa kebutuhan dukungan pendanaan khusus aksesi ini di EUR 13,62 juta atau Rp 245,26 miliar, yang bisa dicicil dalam 3 termin,” tutur Masyita saat melakukan rapat kerja bersama komisi XI DPR RI, Senin (14/7).
Kemenkeu Butuh Anggaran Rp 245,26 Miliar untuk Biayai Proses Aksesi OECD 2024-2026
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Keuangan mencatat, kebutuhan dukungan pendanaan untuk proses aksesi Indonesia menjadi anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) mencapai EUR 13,62 juta atau sekitar Rp 245,26 miliar periode 2024 hingga 2026 (Kurs 1 EUR Rp 18.000). Direktur Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan Kementerian Keuangan Masyita Crystallin menyampaikan, kebutuhan pendanaan untuk aksesi OECD ini dibagi menjadi tiga termin. “Yang menjadi perhatian soal aksesi OECD bahwa kebutuhan dukungan pendanaan khusus aksesi ini di EUR 13,62 juta atau Rp 245,26 miliar, yang bisa dicicil dalam 3 termin,” tutur Masyita saat melakukan rapat kerja bersama komisi XI DPR RI, Senin (14/7).
TAG: