Kemenkeu Pastikan Dampak Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap APBN Masih Terkendali



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Keuangan memastikan dampak pelemahan nilai tukar rupiah masih relatif terkendali terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.

Nilai tukar rupiah makin tertekan di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Rabu (3/4) pukul 9.59 WIB, kurs rupiah spot melemah 0,16% ke Rp 15.923 per dolar AS. Ini adalah posisi rupiah paling lemah sejak 2 November 2023 atau lima bulan terakhir.

Dalam asumsi dasar ekonomi makro 2024, pemerintah mematok rata-rata rupiah sebesar Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat. Artinya rupiah saat ini semakin menjauhi asumsi APBN.


Meski begitu, Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Wahyu Utomo menegaskan asumsi rupiah yang ditetapkan dalam APBN 2024 merupakan rata-rata dalam satu tahun.

Baca Juga: Rupiah Tertekan ke Rp 15.923 Rabu (3/4) Pagi, Paling Lemah Dalam 5 Bulan Terakhir

“Sehingga volatilitas kurs saat ini belum merefleksikan kurs rata-rata setahun,” tutur Wahyu kepada Kontan, Selasa (2/4).

Meski begitu, Wahyu tak menampik perkembangan kondisi nilai tukar rupiah ini tetap harus dimonitor dan dicermati. Menurutnya, secara umum dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah tersebut akan mempengaruhi atau meningkatkan kondisi belanja negara, tetapi juga berdampak meningkatkan pendapatan negara.

“Sehingga sejauh ini dampaknya (pelemahan nilai tukar terhadap APBN) masih relatif terkendali,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati