KOTAN.CO.ID - JAKARTA. Pilkada serentak yang akan dilaksanakan di 545 daerah (provinsi, kabupaten, dan kota), pada November 2024 menelan anggaran sebesar Rp 41 triliun. Dengan anggaran yang cukup besar dalam pelaksanaan pilkada, Pemerintah berahap akan memberikan dampak pada perputaran roda ekonomi. Deputi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan menjelaskan anggaran pilkada yang dialokasikan sebesar Rp 41 triliun terdiri dari alokasi untuk KPUD, jajaran Bawaslu dan aparat keamanan TNI-POLRI. Anggaran ini utamanya bersumber dari APBD masing-masing daerah. "Dengan anggaran yang besar dan partisipasi luas masyarakat, Pilkada dapat menjadi stimulus ekonomi melalui peningkatan konsumsi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan aktivitas di berbagai sektor," jelas Ferry kepada Kontan, Jumat (20/9).
Pilkada Diharapkan Jadi Stimulus Ekonomi Melalui Peningkatkan Konsumsi
KOTAN.CO.ID - JAKARTA. Pilkada serentak yang akan dilaksanakan di 545 daerah (provinsi, kabupaten, dan kota), pada November 2024 menelan anggaran sebesar Rp 41 triliun. Dengan anggaran yang cukup besar dalam pelaksanaan pilkada, Pemerintah berahap akan memberikan dampak pada perputaran roda ekonomi. Deputi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan menjelaskan anggaran pilkada yang dialokasikan sebesar Rp 41 triliun terdiri dari alokasi untuk KPUD, jajaran Bawaslu dan aparat keamanan TNI-POLRI. Anggaran ini utamanya bersumber dari APBD masing-masing daerah. "Dengan anggaran yang besar dan partisipasi luas masyarakat, Pilkada dapat menjadi stimulus ekonomi melalui peningkatan konsumsi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan aktivitas di berbagai sektor," jelas Ferry kepada Kontan, Jumat (20/9).