KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan melaporkan realisasi pembiayaan utang sepanjang 2024 mencapai Rp 556,6 triliun, atau mencapai 83,56% dari target dalam APBN 2024 mencapai Rp 648,1 triliun. Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono menyampaikan, pembiayaan utang ini diturunkan hingga Rp 91,5 triliun. Thomas menyebut, pembiayaan utang bisa diturunkan sejalan dengan defisit APBN 2024 yang juga bisa ditekan hingga mencapai 2,29% dari PDB. “Defisit 2,29% dari PDB, pembiayaan utang berhasil turun lebih rendah sebesar Rp 91,5 triliun,” tutur Thomas dalam konferensi pers, Senin (6/1).
Baca Juga: Kemenkeu Catat Defisit APBN 2024 Mencapai 2,29% dari PDB Thomas menjelaskan, pembiayaan utang bisa diturunkan didukung bauran pembiayaan utang yang terkendali dan pembiayaan non utang yang produktif dan efektif. Meski begitu, realisasi pembiayaan anggaran ini melebihi target, yaitu sebesar Rp 553,2 triliun, dari awalnya Rp 522,8 triliun. Rinciannya, pembiayaan utang sebesar Rp 556,6 triliun, lebih rendah dari target Rp 648,1 triliun. Sementara pembiayaan non utang negatif Rp 3,4 triliun, dibanding target negatif Rp 125,3 triliun. Sejalan dengan itu, dengan defisit APBN 2,29% dari PDB, menghasilkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) 2024 menjadi sebesar Rp 45,4 triliun. Ini terjadi karena karena pembiayaan anggaran realisasinya Rp 553,2 triliun sedangkan defisit APBN hanya terealisasi Rp 507,8 triliun.