KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suminto mengatakan, arah kebijakan pembiayaan utang tahun depan akan lebih modern dengan defisit yang lebih kecil yakni 2,84% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Menurutnya, tahun depan pemerintah juga akan mendapat tantangan yang cukup berat sebab tidak akan mendapat support lagi dari Bank Indonesia atau burden sharing dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) I, II, dan III. “Perlu dicatat bahwa tahun depan kita sudah tidak akan mendapat support dari SKB I, II, III yakni melalui pembelian secara langsung di pasar oleh BI, sehingga konsolidasi fikal kembali dilakukan,” tutur Suminto dalam agenda virtual, Rabu (21/12).
Kemenkeu Sebut Arah Kebijakan Pembiayaan Utang pada 2023 akan Lebih Modern
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suminto mengatakan, arah kebijakan pembiayaan utang tahun depan akan lebih modern dengan defisit yang lebih kecil yakni 2,84% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Menurutnya, tahun depan pemerintah juga akan mendapat tantangan yang cukup berat sebab tidak akan mendapat support lagi dari Bank Indonesia atau burden sharing dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) I, II, dan III. “Perlu dicatat bahwa tahun depan kita sudah tidak akan mendapat support dari SKB I, II, III yakni melalui pembelian secara langsung di pasar oleh BI, sehingga konsolidasi fikal kembali dilakukan,” tutur Suminto dalam agenda virtual, Rabu (21/12).